30.5 C
Mataram
Sabtu, 4 Mei 2024
BerandaBerita UtamaUpacara Adat Ngayu Ayu di Sembalun Dihadiri Raja–Ratu Nusantara dan Mancanegara

Upacara Adat Ngayu Ayu di Sembalun Dihadiri Raja–Ratu Nusantara dan Mancanegara

Lombok Timur (Inside Lombok) – Masyarakat Sembalun dan Pemda Lotim kembali menggelar ritual adat Ngayu Ayu yang dilaksanakan di Rumah Adat Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun.

Dalam pelaksanaan ritual upacara adat tersebut tampak berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, di mana kali ini ritual adat dihadiri oleh Raja, Ratu, dan Sultan se-Nusantara dan beberapa dari mancanegara.

Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Iswan Rakhmadi mengatakan ritual adat ini dalam rangka menjaga harmonisasi baik dengan alam, tuhan maupun antar sesama. Sekaligus sebagai wujud peradaban luhur yang pernah ada di Pulau Lombok khususnya Sembalun.

“Maka dari itu kegiatan Ngayu Ayu kali ini kita mengundang Raja, Ratu dan Sultan yang ada di Nusantara. Pun mancanegara seperti Malaysia, Belgia, dan Australia,” ucapnya kepada awak media di lokasi upacara adat Ngayu Ayu, Kamis (14/07).

- Advertisement -

Raja, Ratu, Sultan maupun keturunannya yang datang menghadiri upacara adat ini yakni berjumlah 40 orang dari berbagai kesultanan dan kerajaan di Nusantara dan juga mancanegara. Antara lain seperti Sultan Ternate, Raja Minangkabau, Raja NTT, Kesultanan Palembang Darussalam dan banyak lagi. Sementara utusan dari mancanegara yakni Hebron Belgia, Pertubuhan Skuad Bakti Malaysia, dan lainnya.

Sultan Sepuh Cirebon Jaenudin 2, Arianatareja mengatakan undangan mengikuti upacara adat Ngayu Ayu di Sembalun merupakan hal yang sangat istimewa baginya. Ia pun mengingatkan pentingnya kembali pada leluhur.

“Inilah pentingnya kita kembali kepada purworaksi, kita ada karena leluhur kita ada, kita bersama karena leluhur kita sama, jangan pernah meninggalkan jati diri karena republik ini ada karena leluhur kita,” jelasnya.

Ia mengingatkan seluruh hamparan tanah bumi Nusantara ini terbentuk karena adanya Raja dan Sultan. Ia juga menegaskan bahwa leluhur seluruh Raja, Ratu, dan Sultan yang hadir pada acara tersebut pernah menginjakkan kaki di Pulau Lombok.

“Prabu Siliwangi Padjajaran, Pangeran Cakrabuana, Sunan Gunung Jati, dan Walisongo ada jejaknya di sini (Pulau Lombok-red), tidak salah kami diundang hadir di tempat ini,” ujarnya.

Sultan Sepuh Cirebon mengingatkan bahwa Nusantara harus bangkit kembali, semua Raja, Ratu dan Sultan untuk bersatu memimpin masyarakat adatnya untuk bersama-sama dengan republik membuat garuda gagah kembali dan bisa terbang tinggi.

“Republik harus tetap berdiri, para Raja dan Sultan harus menguatkan berdirinya republik,” pintanya.

Sementara itu, Sri Paduka Dato Ramlee Bin Mat Dalih dari Pertubuhan Skuad Bhakti Malaysia mengatakan bahwa upacara adat Ngayu Ayu sebuah gerakan yang sangat baik untuk menyatukan dua negara serumpun yakni Indonesia dan Malaysia.

“Saya sangat beruntung berada di sini untuk menengok berbagai adat yang ada di Sembalun ini, yang mana belum pernah saya lihat sejauh ini dari 34 provinsi di Indonesia yang saya kunjungi,” tuturnya.

Menurut Dato Ramlee adat yang ada di Sembalun berbeda dengan yang lainnya dan sebuah adat budaya yang begitu unik yang pernah ia lihat. “Dengan adat budaya inilah yang dapat menyatukan di antara masyarakat setempat,” pungkasnya.

Dato Ramlee berharap kepada Pemerintah Indonesia untuk terus mendung semua pihak yang peduli dengan adat budaya. Ia juga berharap untuk terus terjalin hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia. (den)

- Advertisement -

Berita Populer