27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaMasuk Musim Hujan, Tapi Jerowaru Masih Kekeringan

Masuk Musim Hujan, Tapi Jerowaru Masih Kekeringan

Lombok Timur (Inside Lombok) – Hujan dengan intensitas tinggi hampir setiap hari mengguyur berbagai wilayah di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), hingga menyebabkan bencana longsor dan banjir. Namun berbeda dengan Kecamatan Jerowaru, yang sampai saat ini masih dilanda kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi mengatakan hampir sebagian besar wilayah di Lotim sudah memasuki musim penghujan. Namun Kecamatan Jerowaru masih dilanda kekeringan, sehingga nantinya SK tanggap bencana kekeringan untuk Jerowaru akan diperpanjang.

“Ada permintaan dari Kecamatan Jerowaru untuk masalah kekeringan ini. Nantinya kita akan perpanjang SK-nya,” ucapnya kepada awak media di sela-sela kegiatannya, Kamis (03/11).

SK tanggap bencana kekeringan akan diperpanjang khusus untuk Kecamatan Jerowaru. Namun pihak BPBD saat ini tengah menunggu surat permohonan secara tertulis dari kecamatan setempat terkait permintaan rentang waktu perpanjangan SK.

“Kita tunggu permohonan tertulisnya dari pihak kecamatan,” katanya.

Meski nantinya terdapat perpanjangan SK, tidak ada penambahan anggaran untuk penanggulangan bencana kekeringan di Kecamatan Jerowaru. Hanya saja terdapat pengalihan anggaran dari beberapa kecamatan yang saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Kita tidak ada penambahan anggaran, tapi kita alihkan anggaran yang tersisa dari penanggulangan bencana kekeringan di wilayah lain yang sudah usai dilanda kekeringan,” ungkapnya.

Penanganan bencana kekeringan di Lotim sendiri telah berakhir pada 31 Oktober 2022 lalu. Namun adanya permohonan dan laporan bahwasanya Kecamatan Jerowaru masih mengalami kekeringan, maka SK perpanjangan akan dibuatkan khusus untuk daerah tersebut.

“Wilayah lain sudah selesai, tinggal Jerowaru yang belum maka kita tunggu permohonannya terkait jumlah kebutuhan air bersih dan estimasi penanggulangannya,” terangnya.

Meski Kecamatan Jerowaru juga sempat beberapa kali hujan, diakui masih dalam intensitas kecil dan sedang. Hal itu membuat pemenuhan kebutuhan air bersih yang sampai saat ini masih belum tuntas.

“Meski hujan, tapi infiltrasi dari tanah belum tercukupi, sehingga butuh proses dari tanah untuk mengeluarkan debit air bersih yang cukup banyak,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer