Mataram (Inside Lombok) – Pelaku UMKM bakulan semakin mudah dalam mengakses permodalan dengan pinjaman tanpa bunga yang diakomodir program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas). Program itu pun diklaim mampu meningkatkan peluang usaha UMKM untuk tumbuh dan menekan penyebaran rentenir yang kerap kali menyasar UMKM bakulan.
Kepala Biro Ekonomi Setda NTB, Wirajaya Kusuma menerangkan pemerintah daerah (pemda) bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) NTB dan beberapa bank syariah terus mendorong pembiayaan yang mudah bagi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro. Saat ini beberapa bank yang telah menyediakan program Mawar Emas di antaranya Bank NTB Syariah, kemudian akan digandeng juga Bank Dinar Asri dan beberapa bank lainnya untuk berpartisipasi.
“Jadi yang jelas program Mawar Emas itu salah satu program unggulan yang di prioritaskan untuk pelaku usaha mikro,” ujar Wirajaya, Rabu (25/1). Diterangkan, memasuki tahun ketiga program Mawar Emas di NTB, tiga lembaga perbankan daerah terus mendorong pertumbuhan usaha mikro masyarakat sebagai peningkatan taraf hidup.
“Penerima manfaat pinjaman modal usaha tersebut mencapai 1.500 orang lebih di sembilan kabupaten dan kota, dengan total plafon (pinjaman) yang disalurkan mencapai Rp1,5 miliar,” ucapnya.
Mawar Emas sendiri diusung Pemprov NTB sebagai program strategis dan menjadi salah satu program prioritas, tetapi dari aspek pencairan dana dikerjasamakan dengan pihak perbankan. Di mana nilai dananya memang masih terbatas dari Bank NTB Syariah menyiapkan Rp5 miliar untuk penyaluran dana program Mawar Emas. Kemudian Bank Dinar Asri sekitar Rp500 juta sampai Rp1 miliar.
“Sampai sekarang kita masih evaluasi sejauh mana realisasi pembiayaan yang sudah disiapkan,” tuturnya. Selain menjadi program unggulan melawan rentenir, Mawar Emas juga ditunjukkan untuk memberikan kemudahan kepada pelaku usaha mikro agar mendapatkan akses pembiayaan yang mudah dan tanpa bunga.
Untuk mengakses pembiayaan mawar emas cukup dengan membawa KTP, KK, mereka dapat akses pembiayaan dengan bunga 0 persen. Namun tetap harus dengan tanggungjawab bersama. Karena mereka juga diberikan secara kelompok.
“Jangan sampai ada anggapan dengan bunga 0 persen dianggap bantuan cuma-cuma. Jadi ketika modal mereka sudah bagus, dan mampu mengembalikan nanti bisa ditingkatkan pinjamannya dari Rp1 juta menjadi Rp2 juta,” jelasnya. (dpi)
