Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemda Lombok Barat (Lobar) masih terus berupaya membuka jalur pendakian Gunung Rinjani dari Dusun Kumbi, Desa Pakuan, Narmada. Untuk memastikan potensi jalur tersebut, 16 orang pendaki yang tergabung sebagai Tim Jelajah Lingkar Rinjani terus melakukan penelusuran untuk jalur yang akan dibuka.
Tim yang terdiri dari jajaran Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, Pokdarwis Pakuan dan Lembah Sempage, Mahasiswa Pecinta Alam, pemandu lokal, serta masyarakat setempat itu berangkat dari pintu masuk Tahura Nuraksa. Mereka menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk melalui jalur hutan selama satu jam, sebelum sampai ke titik awal pendakian yang diberi nama oleh masyarakat setempat dengan sebutan Kopi Pangkas.
Kopi Pangkas sendiri merupakan kawasan kebun kopi yang sengaja dipangkas agar menghasilkan buah yang berkualitas. Dari titik ini, pendaki akan berjalan selama 7-8 jam untuk sampai ke pos perkemahan. Di mana sepanjang perjalanan, pendaki akan disuguhkan suasana hutan Tahura yang masih sangat lebat nan asri. Bahkan, jika beruntung, saat dalam perjalanan pendaki akan menjumpai beberapa jenis flora dan fauna yang terbilang langka. Seperti rusa hutan yang kini sudah semakin langka, serta aneka jenis burung yang akan mengiringi sepanjang perjalanan.
Di sejumlah titik juga sudah terdapat sumber air. Merujuk dari sumber air ini lah para perintis membuat beberapa pos untuk beristirahat sebelum menuju puncak Gunung Layur yang berdekatan dengan Gunung Rinjani. Namun karena jalur ini relatif masih sangat baru dan petunjuk arah masih sangat minim, jadi setiap pendaki yang mau menjajal jalur ini disarankan melibatkan pemandu lokal setempat dalam pendakiannya.
Salah satu pendaki lokal sekaligus salah satu perintis jalur Gunung Layur yang ikut dalam tim Jelajah Lingkar Rinjani, Gunadi berharap kedepannya ia dan pendaki lokal lainnya bisa menemukan akses menuju Danau Segara Anak hingga naik ke puncak sejati Gunung Rinjani.
“Selain memperbaiki beberapa jalur yang masih kurang aman, PR kita selanjutnya mencari jalur turun ke danau dan yang kita harapkan menemukan akses langsung ke Rinjani,” ungkap Gun.
Untuk bisa menikmati matahari terbit di puncak Gunung Layur, pendaki disarankan memulai perjalan sekitar pukul 2 dini hari. Karena perjalanan dari pos perkemahan sampai ke puncak Gunung Layur bisa memakan waktu sekitar empat jam.
Dia menuturkan, waktu yang ditempuh dari titik awal pendakian hingga ke puncak Gunung Layur, pendakian diprediksi bisa menghabiskan waktu sekitar 11-12 jam perjalanan normal dengan panjang trek mencapai 11,5 km.
Namun kata dia, perjalanan sejauh 11,5 km itu dijamin akan terbayar ketika sudah mencapai puncak Gunung Layur. Karena dari ketinggian 2.900 MDPL itu, pendaki bisa menikmati keindahan puncak Rinjani dengan Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari yang begitu eksotis.
Tidak hanya itu, pemandangan indah dari sudut lainnya yang bisa dinikmati pendaki juga Gunung Agung, Gili Matra di KLU hingga pemandangan daerah Lombok Barat, Lombok Tengah hingga Kota Mataram, yang begitu jelas tergambar.
Hal senada diungkapkan Wijaya, salah satu perwakilan yang juga ikut menelusuri jalur pendakian tersebut. Ia mengakui bahwa jalur itu cukup menarik. Namun, beberapa persoalan harus segera dibenahi untuk menunjang keamanan dan kenyamanan para pendaki. Ia berharap kedepannya jalur ini dapat menjadi salah satu jalur favorit para pendaki.
“Kalau saya, pos-pos harus jelas, penunjuk arah dan kejelasan jalur pendakian karena tiap pendaki pada umumnya mau ke gunung ingin berekreasi menikmati alam dan itu harus mereka dapatkan. Kelebihan jalur Gunung Layur ini di puncak kita bisa memotret dengan objek foto puncak Rinjani, kawah Baru Jari dan Segara Anak dalam satu frame. Tapi memang viewnya bagus banget,” ungkapnya kagum.
Sementara itu, Kadispar Lobar, H. Fajar Taufik menjelaskan bahwa kegiatan Jelajah Lingkar Rinjani ini bertujuan untuk memperkenalkan jalur pendakian Gunung Layur. Ia berharap kedepan jalur ini dapat menjadi jalur baru untuk pendakian Gunung Rinjani dari Lombok Barat.
“Kita berharap jalur ini nantinya dapat meningkatkan aktivitas perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan ini,” harap Taufik. Karena kata dia, jalur pendakian melalui Dusun Kumbi memiliki daya tarik tersendiri.
Selain akan menjadi jalur terdekat dari Kota Mataram, para pendaki juga dapat menikmati Kopi Kumbi dan berbagai aneka produk UMKM yang ada di Kumbi dan sekitarnya. Untuk menunjang keamanan dan kenyamanan para pendaki, Dispar Lobar dalam waktu dekat akan menggelar pelatihan bagi para porter dan guide untuk jalur ini. (yud)