23.5 C
Mataram
Senin, 6 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPekerja Proyek MUTIP di Mandalika Dibekali K3

Pekerja Proyek MUTIP di Mandalika Dibekali K3

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sebagai pengembang dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), selalu menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai standar kerja dalam setiap proyek yang dikerjakan di dalam kawasan.

Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP), yaitu proyek pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata di kawasan The Mandalika yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Dalam pengerjaan proyek MUTIP, setiap pekerja wajib mematuhi aturan K3 yang telah ditetapkan oleh ITDC.

General Manager The Mandalika, Bram Subiandoro mengatakan setiap pekerja dibekali dengan alat pelindung diri (APD) berupa helm keselamatan, vest, sarung tangan, kacamata proyek dan safety shoes.

“Perlindungan K3 yang terukur bagi para pekerja di The Mandalika, sehingga dapat mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat bekerja, serta menciptakan lingkungan tempat kerja yang nyaman dan aman untuk mendorong produktivitas pekerja,” katanya, Jumat (21/10/2022).

- Advertisement -

Selain itu juga para pekerja juga diberikan vitamin dan fasilitas pemeriksaan kesehatan rutin setiap satu minggu sekali, dan sebelum mulai melakukan kegiatan para pekerja mendapatkan pengarahan dan safety briefing dari kepala proyek dan membersihkan lokasi kerja dan menguji alat-alat kerja yang akan digunakan.

“Hal ini untuk memastikan terpenuhinya K3 bagi para pekerja proyek dan penyelesaian pekerjaan secara optimal setiap harinya,” imbuhnya.

Bram menerangkan, penerapan K3 dalam operasional perusahaan maupun konstruksi efektif untuk memberikan kesadaran lebih bagi para pekerja akan risiko dan bahaya dalam bekerja dan merupakan komitmen perusahaan dalam mewujudkan zero accident dalam setiap kegiatan konstruksi.

Pihaknya juga berkomitmen untuk melibatkan sebanyak mungkin masyarakat NTB khususnya masyarakat desa penyangga, Tentu saja, perekrutan tenaga kerja tetap dilaksanakan dengan profesional, berdasarkan kebutuhan dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

“Saat ini ada 741 orang pekerja proyek tergabung dalam penyelesaian MUTIP yang berasal dari berbagai daerah, lebih dari 80 persennya merupakan tenaga kerja asal NTB, termasuk desa penyangga,” tutupnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer