25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaPelatda Belum Dilanjutkan, Atlet NTB Pesimis Raih Target 20 Emas di PON

Pelatda Belum Dilanjutkan, Atlet NTB Pesimis Raih Target 20 Emas di PON

Mataram (Inside Lombok) – Sejak Februari lalu, pemusatan latihan daerah (pelatda) jelang pra Pekan Olahraga Nasional (PON) sudah tidak digelar lagi. Hal ini membuat para atlet NTB pesimis bisa meraih target 20 medali emas pada PON tahun 2024 mendatang.

Atlet panjat tebing, Ade Irma Suryani mengatakan latihan tetap dilakukan. Namun secara mandiri tanpa pelatih. Hal itu membuat kualitas para atlet bisa menurun. Sedangkan, pada pra PON ini akan dilaksanakan untuk semua cabang olahraga.

“Inginnya pelatda yang kemarin dilanjutkan. Karena sayang sekali kalau dihentikan. Pelatdanya dilanjutkan agar latihan kita lebih rutin dan terarah,” katanya, Senin (13/3) pagi.

Ia mengaku, jika tidak ada pelatih yang membimbing selama latihan, maka kualitas yang dihasilkan akan berkurang. Karena selama pelatda semua ditanggung mulai dari makan, tempat tinggal hingga honor kepada semua atlet dan pelatih yang ikut serta dalam pelatda. “Tidak semangat kalau kita latihan sendiri. Kurang maksimal latihannya,” katanya.

Atlet shorinji kempo, Rini Kurniati juga mengharapkan hal yang sama, yaitu agar pelatda kembali dilanjutkan Maret ini. Jika ada pelatda, maka para atlet NTB rutin melakukan latihan sebanyak dua kali sehari.

“Kalau latihan sendiri tidak maksimal kita. Jogging-jogging itu saja. Karena memang kan pelatda dibubarkan kan,” keluhnya. Ia menjelaskan, jika kualitas latihan para atlet akan tetap seperti saat ini maka target meraih 20 medali emas pada PON tahun depan akan sangat sulit dicapai. “Kita kan tidak maksimal. Makan juga beli sendiri. Sebelumnya disediakan tapi sekarang tidak ada,” lanjutnya.

Selain dua atlet tersebut, atlet atletik 3.000 halang rintang juga mengeluhkan diberhentikannya pelatda tersebut. Karena baginya, pelatda menjadi salah satu cara untuk terus meningkatkan kualitasnya. “Karena sangat berpengaruh dengan kondisi kita. Ini sudah mulai turun,” katanya.

Ia mengaku, atlet atletik 3.000 halang rintang pada PON mendatang ditargetkan bisa memperoleh medali emas. Namun ia merasa pesimis bisa meraih target tersebut karena latihan yang sudah dihentikan. “Saya juga ditargetkan medali emas. Tapi bagaimana saya bisa mencapai target kalau latihan saya terganggu, dari segi fisik saja sekarang sering sakit-sakitan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, Tribudi Prayitno mengatakan pelatda untuk para atlet sebenarnya bukan dibubarkan, melainkan diberhentikan sementara waktu. Pasalnya, pada Februari lalu para pelatih fokus untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB XI.

“Karena ada sebagian dari atlet pelatda KONI NTB mewakili kabupaten dan kota-nya masing-masing. Mereka dipanggil oleh KONI kabupaten dan kota masing-masing,” ungkapnya.

Saat itu, lanjut Yiyit, sudah selesai digelar pada 26 Februari lalu. Sehingga KONI NTB menurutnya mulai mempersiapkan untuk melanjutkan pelatda. “Nanti akan dirumuskan pola-pola pelatda,” katanya.

Pemprov NTB setiap tahun mengalokasikan anggaran yang diberikan melalui dana hibah kepada KONI NTB. Alokasi anggaran yang diberikan untuk sejumlah kegiatan yang akan digelar oleh KONI NTB. “Kita berikan dalam bentuk kemudian diatur. Mungkin belum cukup alokasi anggaran tersebut,” tegas Yiyit. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer