26.5 C
Mataram
Sabtu, 4 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPembangunan Sirkuit MXGP di Sumbawa Mulai Maret

Pembangunan Sirkuit MXGP di Sumbawa Mulai Maret

Mataram (Inside Lombok) – Event internasional balap motor cross MXGP akan digelar pada 24-26 Juni 2022 di Samota, Kabupaten Sumbawa. Jika tidak ada kendala, sirkuitnya akan dibangun awal Maret ini.

Event tersebut diproyeksikan dapat mendongkrak pariwisata, ekonomi, hingga UMKM di Pulau Sumbawa. “Awal Maret akan mulai dikerjakan dan kurang dari dua bulan selesai. Sirkuitnya tidak serumit MotoGP. Karena tidak perlu di aspal sampai masuk alat berat,” ujar Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, Rabu (2/3).

Diterangkan, pembangunan sirkuit MXGP tidak memakan waktu yang lama lantaran jenisnya yang off road. Di mana sirkuit MXGP di Samota hanya membutuhkan sentuhan pola sederhana dengan memperbanyak gundukan-gundukan tanah tanpa harus diaspal.

“Ini sekarang di Menteri BUMN untuk minta sponsor. Mudahan lancar sesuai rencana sehingga dua pulau (Lombok – Sumbawa) ini betul-betul maju bersama,” tuturnya.

- Advertisement -

Dikatakan, kemajuan pembangunan di Pulau Lombok dan Sumbawa harus jalan seirama. Maka Sumbawa tidak boleh tertinggal terlampau jauh dengan Lombok. Apalagi di Lombok sudah ada event internasional MotoGP digelar dalam waktu dekat ini. Ditambah dengan event-event lainnya juga akan diselenggarakan.

Untuk itu event dunia serupa juga harus dihadirkan di Sumbawa seperti MXGP. “Karena event internasional itu positif impact-nya banyak sekali buat dua pulau ini,” imbuh Gubernur.

Menurutnya, dampak dari adanya event MotoGP di Lombok cukup banyak. Di mana perhatian pemerintah pusat terhadap NTB, khususnya di Lombok dinilai luar biasa. Karena di saat provinsi lain dipangkas anggarannya, NTB malah dijadikan prioritas oleh pemerintah pusat lantaran adanya event MotoGP di Mandalika.

Sementara itu, NTB terdiri dari dua pulau yakni Lombok dan Sumbawa. Sehingga diharapkan mendapat porsi perhatian yang berimbang. Event internasional MXGP bisa juga digelar di Sumbawa karena lokasinya cocok dengan eksotisme alam Sumbawa.

“Kita ingin NTB ini tidak ada ketimpangan. Jadi Lombok-Sumbawa harus jalan berdampingan,” katanya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer