Lombok Barat (Inside Lombok) – Sudah mulai masuknya musim penghujan, membuat was-was Pemda Lombok Barat. Pasalnya dana siaga bencana hingga akhir tahun 2020 ini, kini tersisa hanya Rp 600 juta.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lobar, H. Fauzan Husniadi, menyebutkan, dalam APBD murni 2020 ini, sebesar Rp 1 miliar telah dianggarkan untuk dana siaga bencana.
Sebesar Rp 400 juta dari dana tersebut telah digunakan untuk menganggarkam bantuan saat terjadi musibah tanah longsor yang waktu itu terjadi di Sesaot. Serta untuk bantuan para korban musibah angin puting beliung yang terjadi di Desa Badrain dan Taman Ayu beberapa waktu yang lalu.
“Namanya bencana kan harus ada langkah antisipasi, tapi kalau ada bencana dengan ketersediaan anggaran seperti itu kan mau dari mana kita ambilkan” Katanya, saat ditemui di ruangannya, Selasa (20/10/2020).
Pasalnya, beberapa daerah di Lombok Barat rawan terhadap potensi bencana alam, terlebih lagi di musim penghujan. Karena bencana alam yang sifatnya tidak bisa diprediksi, maka untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, diakui Fauzan, bahwa Pemda telah menambahkan anggaran untuk dana siaga bencana sebesar Rp 400 juta pada APBD perubahan.
“Kemarin di APBD Perubahan ada kita tambah untuk bencana. Jadi, dana Rp 600 juta yang tersisa itu kita komulatif lagi menjadi Rp 1 miliar” paparnya.
Kendati masih adanya dana siaga bencana yang masuk dalam BTT (Belanja Tidak Terduga). Namun, lanjut Fauzan, pemanfaatan untuk BTT tersebut peruntukannya harus disesuaikan dengan menkanisme dan aturan yang ada.