30.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaPemkot Mataram akan Tata Lapak PKL Batu Akik di Taman Mayura

Pemkot Mataram akan Tata Lapak PKL Batu Akik di Taman Mayura

Mataram (Inside Lombok) – Kondisi lapak PKL batu akik di depan Taman Mayura akan ditata ulang. Pasalnya, lapak yang saat ini tidak tertata sehingga terkesan kumuh.

Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan lapak PKL batu akik yang ada saat ini masih dalam pengelolaan Pura Meru. Penataan lapak PKL juga menjadi perhatian pemerintah daerah karena berada di salah satu destinasi wisata.

“Masukan ya. Itu masih wilayah pengelolaannya Pura Meru, tapi selama ini membantu selama peningkatan kualitas infrastruktur di situ,” katanya Jumat (20/1) pagi.

Menurut Mohan, untuk mempercantik kawasan tersebut Dinas Perdagangan Kota Mataram diminta untuk bantu melakukan penataan. Terlebih Pemkot Mataram juga sudah memiliki program untuk menata lapak PKL yang ada di kawasan timur pada 2023 ini.

- Advertisement -

“Hal ini akan kami bantu penataan di kawasan tersebut. Nanti saya perintahkan ke Disdag. Menata kawasan-kawasan timur (ditata),” ujarnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa spot PKL yang akan ditata di 2023 ini. Selain itu, Pemkot Mataram juga mengalokasikan anggaran untuk pengadaan lapak. Selain anggaran dari pemerintah, penataan tersebut juga bantuan dari pihak ketiga.

“Ada beberapa spot-spot PKL akan kita tata sekarang ini. Kebetulan juga ada beberapa pengadaan lapak,” kata Mohan.

Semenjak penggunaan batu akik menjadi tren beberapa tahun lalu, lapak PKL dipusatkan di wilayah tersebut. Selain lebih tertata, para pecinta batu berwarna tersebut lebih mudah untuk mencarinya.

“Memang kan di sana pusatnya, yang di situ memang sudah kita arahkan ke sana supaya lebih terpusat disitu (penjualan batu akik),” terangnya.

Salah seorang pedagang batu akik, Busyaini mengharapkan ada penataan lapak oleh pemerintah daerah sehingga lapak yang ditempati bisa lebih representatif bagi mereka. Dengan begitu, penjualan batu akik pun bisa menjadi salah satu ciri khas daerah.

“Tidak usah dibantu apa-apa, tapi ini dah lapak ini dirapikan. Kita berdagang lebih enak dan hujan tidak terlalu kena hujan. Ini juga sudah banyak dikenal,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer