Lombok Barat (Inside Lombok) – Kementerian Pertanian RI melakukan pengecekan dan pengobatan pada hewan ternak yang suspek penyakit mulut dan kuku(PMK) di Lombok Barat, Jumat (20/5). Tepatnya di Kandang Kumpul Penarukan Daya, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, H. L. Winengan meminta masyarakat tetap tenang jika mendapati ada hewan ternak yang terkena PMK. “Karena tidak menyebabkan kematian, dan ada obatnya. Dirjen Peternakan datang langsung ke sini untuk memberikan imbauan dan membawakan obat kepada para peternak ini,” ungkapnya.
Menurutnya, dari sebagian ternak sapi yang terjangkit PMK di Kecamatan Gerung, saat ini sudah ada yang sembuh. “Dengan obat dari dokter hewan maupun dari obat tradisional, sehingga kepada para peternak bisa tenang,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Nasrullah menyebutkan bahwa di NTB memang mulai menyebar PMK. Namun hewan ternak yang terjangkit sudah bisa sembuh.
“Sehingga saya ingin melihat langsung dan datang ke sini, untuk betul-betul mengetahui bahwa PMK itu ada dan betul ada yang sembuh,” ungkapnya.
Nasrullah menjelaskan, penyakit ini memang bisa menyebabkan kematian pada ternak. Namun sangat kecil yaitu sekitar 5 persen. PMK sendiri tidak menular kepada manusia dan daging ternak yang terjangkit masih bisa dimakan.
“Namun untuk jeroannya jangan dulu dimakan. Kami hadir di sini untuk sama-sama mengatasi penyakit ini. Akan tetapi untuk ternaknya yang kena jangan pindah dulu ke tempat lain, tapi sembuhkan dulu,” imbaunya.
Menurutnya, selama perawatan PMK dilakukan dengan benar dan telaten. Setelah menangani sapi yang sakit harus menjaga kebersihan, seperti dalam memberi pakan ke sapi.
“Jangan terlalu banyak orang yang masuk ke kandang dulu. Apabila ada dari kita yang bermain-main dengan memberikan berita tidak baik agar dilaporkan saja ke Polisi. Karena ini penyakit masih bisa disembuhkan dan obat yang diberikan gratis,” tandasnya.
Selanjutnya Dirjen PKH langsung menyerahkan obat hewan, desinfektan dan APD kepada perwakilan kelompok peternak di Dusun Penarukan daya, Desa Kebon Ayu. Kemudian Dirjen Peternakan RI memantau langsung hewan ternak yang terkena PMK.
Dalam pemantauan tersebut Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho melalui Kapolsek Gerung, AKP Agus Pujianto menyebut pihaknya juga memantau perkembangan penyebaran PMK di Lombok Barat. “Sesuai dengan penekanan Bapak Kapolri, tentang upaya mitigasi untuk mencegah penyebaran PMK hewan ternak,” ungkapnya.
Sehingga pihaknya bersinergi dan kolaborasi dengan Dinas Peternakan Daerah untuk pendataan, vaksinasi, Pengobatan terkait hewan ternak yang suspek PMK ini. Sehingga dalam kegiatan ini dilakukan pengecekan, pengobatan serta penyerahan obat hewan, desinfektan dan APD langsung. (r)