24.5 C
Mataram
Senin, 6 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPenyeberangan Kapal Cepat Jadi Alternatif Transportasi Lombok–Bali

Penyeberangan Kapal Cepat Jadi Alternatif Transportasi Lombok–Bali

Mataram (Inside Lombok) – Penyeberangan Lombok–Bali dan sebaliknya kini dilayani delapan operator kapal cepat. Terlebih melihat tren positif dari wisatawan yang cukup baik, sehingga kapal cepat menjadi alternatif bagi wisatawan yang datang dari Bali menuju Lombok dan sebaliknya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, H. Moh Faozal mengatakan saat ini sudah ada delapan operator di mana mereka melayani beberapa titik di Bali, seperti Sarangan, Nusa Penida, Benoa, Padang Bai bahkan Sanur. Pihaknya pun sudah melakukan pertemuan dengan operator kapal cepat untuk membahas penyesuaian tarif. Di mana penetapannya tidak sama dengan tarif kapal reguler.

“Pergerakannya ke Lombok menuju Senggigi, Tiga Gili dan sedang kita dorong sekarang ke Gili Gede, Sekotong, Lobar. Kalau untuk tarif, berdasarkan harga pasar, bervariatif karena ada fasilitas,” kata Faozal, Senin (29/8).

Lebih lanjut, Pemprov NTB ingin tarif penyeberangan Lombok–Bali dan sebaliknya dengan kapal cepat memiliki ambang bawah yang disepakati, yakni berkisaran di Rp350 ribu per trip dan tertinggi Rp800 ribu per trip.

- Advertisement -

“Kalau untuk tarif lanjutannya sesuai kesepakatan mereka dengan penumpang, karena ada fasilitas tambahan,” terangnya.

Sementara itu, sejauh ini pengguna kapal cepat masih dari kalangan wisatawan. Kepada non wisatawan diharapkan memilih kapal cepat sebagai akomodasi. Terlebih melihat kondisi harga tiket pesawat yang cukup tinggi, kapal cepat bisa menjadi alternatif lebih memudah untuk wisatawan, terlebih mereka yang ingin ke Bali maupun ke Lombok. Bahkan jarak tempuhnya tidak lama, semisal dari Pelabuhan Senggigi ke Padang Bai hanya sekitar 1,5 jam.

“Minimnya pengguna kapal cepat dari non wisatawan disebabkan ketidaktahuan warga soal. Merasa lebih bahagia dengan transportasi lain,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua IHGMA NTB, Lalu Kusnawan mengatakan kebijakan pemerintah pusat yang menaikan harga tiket pesawat seharusnya menjadi peluang bagi transportasi lokal di daerah, khususnya kapal cepat atau fast boat. Artinya meski harga tiket naik karena kebijakan pusat ada solusi lain yang ditawarkan.

“Satu pintu tertutup masih ada banyak lagi pintu yang terbuka. Kalau dibandingkan tarif transportasi udara Bali ke Lombok Rp1 juta, tarif kapal cepat dari Padang Bai ke Tiga Gili hanya Rp350-500 ribu sudah termasuk fasilitas lesehan dan transport,” ungkapnya.

Kendati demikian, kenaikan tiket pesawat ini memang berdampak pada banyaknya wisatawan yang beralih menggunakan transportasi laut. Tidak sedikit wisatawan yang turun di Bangsal. Bahkan ada 1.700 lebih wisatawan yang datang ke tiga gili termasuk ke Bangsal setiap harinya. Artinya, berapa persen dari angka kunjungan ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk didistribusikan ke daerah wisata lainnya.

“Ini butuh kerjasama dan koordinasi bersama Pemerintah dan semua stakeholder yang terkait,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer