Mataram (Inside Lombok) – Sejumlah pertokoan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang menjadi sasaran pengunjung menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 2020, masih kesulitan menerapkan sistem “physical distancing” (jaga jarak) dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.
“Jadi masalah yang paling krusial adalah penerapan sistem jaga jarak antarpengunjung ketika masuk toko, saat memilih barang dan antre di kasir,” kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Kota Mataram Ramadani di Mataram, Senin malam.
Ramadani menyadari bahwa protokol pencegahan penularan COVID-19 masih sulit untuk diterapkan. Apalagi di tengah situasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2020 sudah menjadi momentum masyarakat berburu kebutuhan lebaran.
“Bisa dibayangkan ini (berbelanja) sudah menjadi tradisi tahunan menjelang lebaran, jadi tidak bisa kita serta merta langsung hentikan. Jadi sepertinya kita (petugas) yang harus banyak bersabar dan harus terus memberikan imbauan penerapan protokol COVID-19 kepada masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan untuk penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19 lainnya, seperti menempatkan sarana cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker dan penempatan petugas khusus yang disiapkan untuk memantau jarak pengunjung, serta menutup gerai sebelum pukul 21.00 WITA, telah dilaksanakan.
“Jadi untuk soal jaga jarak, kita minta perbanyak lagi orang (karyawan toko) untuk mengingatkan pengunjung menjaga jarak saat berbelanja,” ujarnya.
Hasil pengecekan pada malam ini akan disampaikan kepada pimpinan, katanya.
“Kegiatan ini akan kita laporkan dulu kepada pimpinan. Tentunya kondisi malam ini akan menjadi bahan evaluasi pemerintah. Kalau kondisinya tidak bisa dikendalikan, terpaksa kita tutup seperti yang diarahkan Pak Wali Kota Mataram,” ucap dia.
Dalam giat patroli lapangan ini, Dinas Perdagangan Kota Mataram, turun bersama petugas gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan Kota Mataram dan BPBD Kota Mataram.
Patroli lapangan yang digelar untuk mengecek penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19 ini dilaksanakan ke sejumlah pertokoan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Dari pantauan, sejumlah toko yang menjadi sasaran pengunjung menjelang lebaran sebagian besar adalah penyedia dagangan pakaian di wilayah Cakranegara.
Nampak penerapan sistem “physical distancing” masih belum terlaksana dengan baik. Bahkan ada sejumlah pengunjung yang tidak menggunakan masker ketika berbelanja. Ada juga ibu-ibu yang nekat membawa balitanya ikut berburu kebutuhan lebaran. (Ant)