Lombok Tengah (Inside Lombok) – Perusahaan asal Jepang bersama Pemerintah Desa Lantan, Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) menanam ratusan pohon randu kapuk di lokasi bekas galian C desa setempat. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kapuk dari perusahaan dan mengembangkan kapuk sebagai salah satu komoditas industrialisasi.
“Kami bersama perusahaan asal Jepang menanam pohon kapuk sekitar 115 bibit di bekas tambang galian C,” kata Kepala Desa Lantan, Erwandi Selasa (6/12/2022). Dikatakan, kebutuhan akan buah kapuk untuk membuat tekstil, benang dan lainnya sangat banyak, sehingga untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut dilakukan perluasan penanaman.
“Perusahaan menargetkan penanaman pohon kapuk di lahan sekitar 200 hektare,” ujarnya. Saat ini lahan yang disediakan untuk menanam pohon kapuk lebih dari 10 hektare di wilayah Desa Lantan.
Sementara itu, pendiri Yayasan Kapuk, Wawan Setiawan menjelaskan tahun ini pihaknya telah menyediakan sekitar 100 ribu bibit pohon kapuk ke masyarakat untuk kemudian ditanam.
“Kami mulai dengan pihak desa, kita lakukan kerjasama itu sekitar 200 hektare lahan dan tahun ini kita mulai 10 ribu bibit dulu, kemudian nanti pada tahun depan itu sampai 100 ribu lebih,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi sesuatu yang menarik ketika membahas tentang industri yang ramah lingkungan, oleh karena itu salah satu yang dilakukan dengan mengembangkan kapuk itu sendiri. Di samping Itu pihaknya tidak perlu menggunakan pupuk pestisida, mempunyai tujuan untuk menggunakan bahan yang berasal dari alam.
“Kita tidak perlu menggunakan pupuk pestisida. Kita pakai bahan yang ramah lingkungan atau yang alami,” ujarnya. Diketahui bahwa kapuk memiliki banyak manfaat dan kegunaan, seperti untuk membuat baju, jaket dan bahan industri dan menjadi peredam, bahkan kulit serta bijinya kapuk tetap juga bisa digunakan. (fhr)