Lombok Timur (Inside Lombok) – Berbagai cara dilakukan semua pihak dalam meningkatkan eksistensi salah satu kekayaan adat dan budaya yang ada di Pulau Lombok yakni kain tenun, salah satunya adalah dengan penyelenggaraan Lomba Fashion Adat Sasak dan Kain Tenun Lombok Timur yang diinisiasi Asosiasi Pengusaha Salon (APS) Lombok Timur (Lotim) .
Wakil Bupati Kabupaten Lotim, H. Rumaksi mengapresiasi pelaksanaan Lomba Fashion Adat Sasak dan Kain Tenun Lombok Timur tersebut, menurutnya hal itu merupakan bagian dari upaya menjaga dan meningkatkan eksistensi keragaman budaya masyarakat Lotim.
“Kegiatan ini sangat baik sekali dalam menjaga budaya yang ada di Lombok khususnya di Lotim,” katanya saat membuka kegiatan tersebut, Kamis (25/08).
Dalam melestarikan budaya, Pemkab Lotim juga beberapa tahun belakangan telah mengeluarkan kebijakan terkait dengan penggunaan pakaian adat Sasak bagi seluruh ASN dan pelajar, namun hal itu dirasa belum menemukan esensi dari kebijakan tersebut karena masih banyak yang keliru menggunakan pakaian adat Sasak dan terlihat seperti pakaian Bali.
“Substansi dari pakaian adat ini masih belum menyentuh, karena yang banyak digunakan terutama pelajar yakni atribut pakaian Bali,” jelasnya.
Ketua APS Lotim, Mustikomah Syamsul menyampaikan bahwa keberadaan organisasi yang telah berusia dua tahun tersebut mendukung upaya Pemda menciptakan lapangan kerja. Serta mendukung upaya pelestarian adat dan budaya yang ada di Lotim agar terus eksis di tengah peradaban modern.
“Selain kita memeriahkan HUT RI, ajang ini juga kita lakukan untuk menjaga budaya Sasak yang ada di Lotim, khususnya kain tenun,” ujarnya.
Pelaksanaan Fashion Show sendiri berlangsung pada 25 Agustus di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur tersebut diikuti oleh seluruh OPD lingkup Kabupaten Lombok Timur, termasuk tiga kecamatan, yaitu Suela, Lenek, dan Montong Gading. (den)