Mataram (Inside Lombok) – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB menggelar kegiatan buka bersama dengan berbagai organisasi keagamaan dan masyarakat sekitar, Sabtu (23/4) di gedung Satya Dharma Grha. Forum silaturahmi tersebut sekaligus ditujukan untuk berbagi kasih dan merajut kebhinekaan dengan seluruh lapisan masyarakat di tengah momen Ramadan.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan FKUB NTB, MUI NTB, PW NU NTB, PW Muhammadiyah NTB, PW NW NTB, PW NWDI NTB, PITI NTB, dan UNU NTB. Selain itu hadir juga tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat dari lingkungan sekitar Kelurahan Selagalas. 1000, santunan ke anak yatim bantuan ke pondok pesantren.
Ketua PSMTI NTB, The Sian Yung menerangkan kegiatan bukber kali ini adalah yang pertama digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Beruntung, penyebaran Covid-19 saat ini telah melandai sehingga forum silaturahmi bisa digelar kembali.
“Ramadan ini bulan penuh berkah bagi umat muslim, kami merasa terpanggil untuk bersama-sama mengadakan kegiatan bukber. Ini sekaligus menjadi forum silaturahmi bagi kami, dan kebetulan hadir berbagai perwakilan umat beragama, khususnya yang ada di Kota Mataram,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut dibagikan 1000 paket untuk berbuka bersama seluruh peserta forum. Sebelumnya, dalam rangkaian Ramadan tahun ini PSMTI juga telah menyalurkan bantuan ke anak yatim dan beberapa pondok pesantren yang ada.
“Kita harapkan apa yang kita lakukan ini melampaui sekat suku dan agama. PSMTI sendiri tidak semuanya beragama Budha, Kristen, atau Katolik. Banyak juga saudara-saudara kami Tionghoa yang beragama islam, bahkan ada organisasi khususnya. Di dalam PSMTI berkumpul berbagai macam agama. Di sinilah kami merajut keberagaman, karena meski berbeda agama, kami adalah anak bangsa,” ujar Buyung, sapaan akrabnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan pihaknya menjadi bentuk moderasi beragama. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan terbangun sikap toleransi, yaitu agar masyarakat bisa saling menghargai perbedaan.
“Kegiatan ini oleh PSMTI serentak dilaksanakan di seluruh indonesia. Sebagai Ketua PSMTI NTB, saya juga sudah meminta kegiatan serupa dilakukan di semua kabupaten/kota,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PW Muhammadiyah NTB, Dr. H. Falahuddin, MA yang memberikan ceramah singkat terkait menghargai perbedaan. Menurutnya, perbedaan bukanlah pilihan masing-masing orang, melainkan takdir dari tuhan yang harus disyukuri.
“Persaudaraan kita atas nama kemanusiaan. Salah satu hikmah puasa Ramadan, kita diwajibkan membayar zakat fitrah, salah satunya untuk memberi makan orang yang tidak mampu. Tujuannya berpuasa kita bisa berempati, kemudian muncul keinginan untuk berbagi,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi PSMTI NTB di bulan Ramadan. “Inilah bentuk moderasi beragama itu. Kita tidak saling benci, karena semuanya adalah takdir Allah,” pungkasnya.
Perwakilan MUI NTB, Winengan M Yunus mengharapkan acara serupa dapat digelar setiap tahun. “Forum ini sangat luar biasa dan patut kita tiru. Apa yang dilaksanakan hari ini bila perlu dilaksanakan setiap tahun, dan buka puasa bersama mudah-mudahan menjadi keberkahan untuk kita semua,” ujarnya.
Pastor Paroki Padua Ampenan, Romo Yohanes Baptis Joni yang menyambut baik undangan dari PSMTI untuk hadir dalam forum silaturahmi. “Cara kita mengabdi, menghargai, menyembah (Tuhan) itu memang berbeda-beda. Tapi dalam bingkai bhineka, mau tidak mau cara pandang kita mestinya dipadukan dan disatukan sebagai anak bangsa,” ungkapnya.
Senada, Ketua Walubi NTB, I Wayan Sianto menilai silaturahmi memang penting dilakukan antar umat beragama. “Bagaimanapun bukan sekali dua kali, tapi supaya forum seperti ini bisa berkesinambungan. Dengan begitu persaudaraan lebih terjalin, meski kita memiliki banyak perbedaan. Kalau kita sering bersua, perbedaan tidak akan terasa. Di situlah moderasi beragama dan pentingnya silaturahmi,” jelasnya.
Masyarakat yang menghadiri forum silaturahmi yang digagas PSMTI pun memberikan apresiasi. Seperti yang disampaikan Adi, warga Lingkungan Tegal Kelurahan Selagalas yang ikut hadir berbuka bersama. “Saya datang bersama warga lainnya. Ada paket berbuka yang diberikan sama teman-teman (PSMTI) di sini. Kita bersyukur,” tandasnya. (r)