Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sebanyak 670 tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas sebagai vaksinator Covid-19 belum menerima insentif sejak 2021-2022. Sebelumnya para vaksinator itu ditugaskan menyebar di 139 desa yang ada di Lombok Tengah (Loteng).
“Pembayaran insentif itu kan kita sedang proses. Saat ini suratnya sudah masuk di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD), Bappeda dan BPBD,” kata Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dikes Loteng, Lalu Putrawangsa, Kamis (7/7/2022) di Kantornya.
Pihaknya memang tidak mengalokasikan anggaran untuk insentif vaksinator pada tahun 2022. Namun pembayaran insentif masih diupayakan dari dana belanja tidak terduga (BTT). “Sesuai dengan arahan Pak Kepala Dinas, yang kita usulkan yang tahun 2022 melalui BTT,” ujarnya.
Diterangkan Putra, sasaran vaksinasi di Loteng mencapai 767 ribu dosis untuk percepatan vaksinasi. Per dosis vaksinator harusnya menerima insentif Rp5 ribu, sehingga anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp3.835.000.000.
“Kalikan saja jumlah sasaran vaksin kali Rp5 ribu per dosis. Kalau tahun 2021 alhamdulillah sudah dibayar, mungkin ada sisa yang belum dibayar tapi itu tidak banyak,” tambahnya.
Pihaknya belum memastikan apakah ketersedian anggaran untuk pembayaran insentif tersebut sudah dialokasikan. Namun yang jelas pihaknya sudah mengusulkan sejak Mei 2022 lalu.
“Itu ranahnya Pak Kadis, apakah sudah (dianggarkan) atau belum. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada kejelasan terkait pemberian insentif itu,” pungkasnya. (fhr)