26.5 C
Mataram
Rabu, 8 Mei 2024
BerandaBerita UtamaSatgas Covid-19 Sebut Lingkungan Zona Merah di Mataram Berkurang

Satgas Covid-19 Sebut Lingkungan Zona Merah di Mataram Berkurang

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa (Inside Lombok/ Azmah)

Mataram (Inside Lombok) – Jumlah lingkungan di Kota Mataram yang berada pada zona merah menurun. Di mana sebelumnya, jumlah lingkungan yang berada pada zona merah yaitu sebanyak 48 lingkungan berkurang menjadi 27 lingkungan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa Senin (9/8) di Mataram menyebutkan, jumlah lingkungan di Kota Mataram yaitu sebanyak 325 lingkungan. Dari ratusan lingkungan tersebut, saat ini didominasi zona hijau yaitu sebanyak 124 lingkungan. Selain itu, berada pada zona oranye dan kuning.

“Hasil terakhir lingkungan yang berada pada zona merah ada 27 lingkungan. Tapi 124 lingkungan lainnya zona hijau. Masih sangat banyak lingkungan kita yang berada pada zona hijau,”katanya

Ia mengatakan, penanganan Covid-19 di Kota Mataram disebut cukup baik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator seperti Bed Occupancy Rate (BOR) sebesar 27 persen. Selain itu, capaian vaksin Covid-19 di Kota Mataram mencapai hampir 60 persen. Dengan capaian vaksinasi tersebut, herd imunity atau kekebalan kelompok di Kota Mataram akan segera terbentuk.

- Advertisement -

“Tapi kan persoalannya tidak sesederhana itu. Karena Kota Mataram sebagai daerah rujukan pasien Covid-19. Mobilitas sangat tinggi. Sehingga data sangat dinamis,” ujarnya.

Di samping itu, cakupan testing dinilai sudah cukup banyak. Dimana, dari target mingguan sebanyak 2.400 orang, sudah mencapai 95 persen.

“Testing kita paling banyak. Testing kita luar biasa. Bukannya kita mau membandingkan dengan kabupaten/kota lain di luar Mataram ya,” ucapnya.

Dengan capaian tersebut lanjut Nyoman, Pemkot Mataram akan tetap menerima keputusan apakah penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 akan diperpanjang atau tidak. Satgas Covid-19 Kota Mataram tidak mempermasalahkan, jika keputusan pemerintah pusat memperpanjang kebijakan tersebut. Pasalnya, penerapan protokol kesehatan (prokes) di Kota Mataram sudah berjalan baik.

“Diperpanjang atau tidak ini persoalan teknis di lapangan. Kalau turun level, ya kita menyesuaikan bagaimana kegiatan sosial kemasyarakatan bisa dilaksanakan. Misalnya resepsi perkawinan itu boleh. Ruang terbuka hijau atau tempat-tempat wisata itu sudah bisa dibuka serta tempat makan bisa makan ditempat,” kata Nyoman.

Untuk diketahui, berdasarkan data Pemprov NTB jumlah tambahan kasus Covid-19 di Kota Mataram yaitu sebanyak 42 kasus baru dan sebanyak 46 orang dinyatakan sembuh. Dengan tambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Kota Mataram yaitu sebanyak 5.712 orang. Masih dalam masa isolasi yaitu sebanyak 351 orang dan dinyatakan sembuh sebanyak 5.170 orang. Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 191 orang.

- Advertisement -

Berita Populer