28.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaSerunya STEAM CHIME dan SMART di Sekotong, Siswa Tingkatkan Kapasitas Sambil Bermain...

Serunya STEAM CHIME dan SMART di Sekotong, Siswa Tingkatkan Kapasitas Sambil Bermain dan Belajar

Foto bersama Tim CHIME dari Nexus3 Foundation dan siswa sekolah di SMP 2 Sekotong, Jumat (27/11). (Inside Lombok/ist)

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat dipilih sebagai lokasi kegiatan Empowering Youth Across ASEAN (EYAA). Berpusat di SMPN 2 Sekotong, Dalam melaksanakan kegiatan ini, Tim CHIME dari Nexus3 Foundation menjadi pelaksana proyek, dibantu oleh enam relawan muda dari Brunei Darussalam, Malaysia, Laos, Kamboja, Thailand, dan Myanmar.

Program Manajer CHIME, Yune Eribowo menerangkan ada dua program yang disiapkan untuk mendukung peningkatan kapasitas bagi kelompok muda di Lobar. Yaitu proyek STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Math) yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran tentang hak ekologis anak untuk hidup di lingkungan yang aman dan sehat.

Kemudian proyek SMART (Students Memorable Academic enRichmenT) yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran siswa tingkat SMP tentang hak ekologis anak; meningkatkan kemampuan mendengar dan berbicara, khususnya dalam bahasa Inggris; serta menambah wawasan guru untuk dapat memanfaatkan teknologi pendidikan dalam pengajaran bahasa Inggris untuk menciptakan efek ganda.

 

“Ada Dua kegiatan yang dilaksanakan di Sekotong, Proyek STEAM CHIME (Children Health Intervention in Mercury-polluted Environment) dengan target penerima siswa sekolah dasar usia 7-12 tahun, dan Proyek SMART dengan target penerima siswa sekolah menengah pertama,” ujar Yune saat memandu langsung jalannya kedua program tersebut di SMP 2 Sekotong, Jumat (26/11).

Diterangkan, ada tujuh sekolah dasar di Lombok Barat yang mendapat kesempatan terlibat dalam kegiatan STEAM CHIME. Antara lain SDN 6 Buwun Mas, SDN 4 Sekotong Barat, SDN 6 Pelangan, SDN 1 Sekotong Barat, SDN 4 Buwun Mas, SDN 5 Pelangan, dan MI Miftahul Ulum Pelangan. Sedangkan SMPN 2 Sekotong menjadi lokasi kegiatan untuk proyek SMART yang difasilitasi Nexus3 dengan dukungan ASEAN Foundation, Maybank, dan Maybank Foundation.

Sampai saat ini ada 210 siswa dan 21 orang guru di Lobar yang menerima manfaat dari program STEAM. Sedangkan untuk program SMART ada 30 orang siswa dan enam orang guru yang menerima manfaatnya.

“Program ini baru berjalan di 5 sekolah tersisa dua lagi,” kata Yune.

Di sisi lain, pendiri dan Senior Advisor Nexus3 Foundation Yuyun Ismawati dalam sambutannya yang dilakukan secara virtual mengatakan, anak-anak, remaja dan para pemuda-pemudi perlu tahu dan sadar akan hak mereka atas lingkungan yang sehat. Kesadaran ini perlu terus dibangun agar masa depan mereka terjamin dan digaungkan sejak dini.

Diterangkan Yuyun, Kerjasama multipihak, antar generasi dan lintas negara membantu pemerintah mempercepat dan memperluas lingkar belajar anak serta mendukung terbentuknya SDM Indonesia yang berkualitas.

Ditambahkan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Dr. Yang Mee Eng, kegiatan ini dikemas sebagai program untuk mendukung relawan muda ASEAN dalam menyalurkan ide-ide mereka pada proyek yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Salah satu hasil yang diharapkan adalah membawa perubahan yang berarti dalam komunitas lokal di Asia Tenggara.

“Kegiatan ini hanya berfokus pada negara yang ada di Asia Tenggara, yaitu ada 10 Negara,” jelasnya.

Sekotong sendiri dipilih karena melihat tahap pendidikannya yang masih memerlukan bantuan. Terutama untuk mencapai pendidikan kategori menengah serta meningkatkan prestasi pendidikan yang disini.

“Kita mencari komunitas yang memerlukan bantuan, komunitas yang membutuhkan pembelajaran untuk anak-anak muda, di mana dalam hal ini anak muda merupakan masa depan untuk sebuah negara,” ujar Yang.

Oleh karena itu, lanjutnya, Kecamatan Sekotong secara khusus dan Kabupaten Lombok Barat secara umum dipilih sebagai lokasi kegiatan di Indonesia.

Bagi Yang, sekotong adalah tempat yang memiliki potensi wisata yang tinggi. Dalam kaitan itu diperlukan peningkatan kapasitas kemampuan bahasa Inggris, digital, science, dan teknologi untuk muda-mudi yang ada di Sekotong.

Selain itu, pihaknya berharap kegiatan yang akan berakhir pada 21 Desember mendatang tersebut dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah. “Jangan sampai berhenti di sini saja. Karena masa depan muda-mudi ada pada usaha kerja kita,” tandas Yang. (nco)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer