26.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaSophialouisa: Pulau Terluar Lobar yang Harus Dijaga

Sophialouisa: Pulau Terluar Lobar yang Harus Dijaga

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tim Divhubinter Polri turun langsung memantau pengawasan di Pulau Sophialouisa atau Pulau Sepatang yang juga dijuluki pulau terluar yang ada di Lombok Barat (Lobar). Pulau ini menjadi bagian Dusun Panggang, Desa Persiapan Belongas, Sekotong.

“Ingin melihat secara langsung terhadap pengelolaan perbatasan, yang mana daerah perbatasan dibebankan kepada Divhubinter Polri,” ungkap Ses NCB Interpol Indonesia, Brigjen Pol Amut Chandra JB dalam kunjungannya.

Selain terkait dengan perbatasan, monitoring ini juga tidak terlepas dari perdagangan manusia, yang mana di NTB merupakan daerah yang cukup banyak menyumbang tenaga kerja ilegal, salah satunya ke Malaysia.

“Maka dari itu kepada masyarakat agar tidak tergoda dengan iming-iming calo pencari tenaga kerja dan memilih perusahaan penyalur tenaga kerja yang resmi,” imbaunya.

- Advertisement -

Di Indonesia terdapat 16 Polda yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan menjadi perhatian pemerintah terkait dengan daerah perbatasan tersebut.

Kapolres Lobar, AKBP Wirasto Adi Nugroho memaparkan Pulau Sophialouisa atau Pulau Sepatang yang merupakan pulau terluar di Lobar itu sebenarnya merupakan karang di tengah laut. Di atasnya terdapat mercusuar dan tidak ada satupun penduduk di sana.

“Untuk masyarakat yang tinggal di Dusun Panggang mayoritas merupakan nelayan, sedangkan kerawanan yang terjadi di sini adalah ilegal fishing,” jelasnya.

Terkait akses menuju pos pantau Pulau Sophialouisa ini, perjalanan terdekat bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat. Lalu melanjutkannya dengan menggunakan kendaraan roda dua (motor trail).

“Dalam pengamanan, telah dibangun pos pantau di Dusun Panggang. Namun selain akses menuju lokasi, untuk komunikasi masih sulit,” bebernya.

Sehingga untuk memaksimalkan pengamanan pulau terluar ini, Kapolres Berharap ke depannya bisa mendapatkan dukungan sarana dan prasarana yang lebih memadai. Serta penambahan jumlah personel, untuk lebih memaksimalkan pengamanan perbatasan di pulau terluar tersebut.

Sementara itu dari Lokasi Pos Pantau pulau terluar ini, Kabaglotas Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri Kombes Pol Dodied Prasetyo Aji mengatakan bahwa perbatasan merupakan titik strategis wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Terkait dengan perbatasan dengan Negara lain ini, yang ada di Polda-polda memang harus kita tahu. Termasuk kejahatan lintas negara semakin meningkat dan semakin banyak. Sehingga membutuhkan kerjasama dengan seluruh stakeholder pemerintahan yang ada,” ungkapnya.

Yang menjadi atensi di wilayah-wilayah perbatasan itu pun terkait dengan lalu lintas ekonomi, kemudian juga pergerakan manusia.

“Sehingga kita tekankan, untuk kedepannya apapun yang terjadi terkait perbatasan, untuk segera melaporkannya. Agar dapat lebih cepat bagaimana menentukan langkah dan solusi, seperti masalah pelanggaran di perbatasan,” tegas dia.

Terkait dengan isu Pulau Sepatang pernah diklaim oleh Malaysia, Dodit menegaskan bahwa pulau tersebut merupakan bagian dari NKRI.

“Kita jaga Pulau Sepatang ini, bagian dari NKRI, sehingga mengharapkan dukungan masyarakat menjaga kesatuan NKRI. Saya lihat warga disini tetap memberikan dukungannya, selain itu juga saya melihat disini sangat bagus untuk mengembangkannya menjadi obyek wisata,” bebernya.

Menurutnya, Ketika ini sudah menjadi destinasi wisata tentunya kepemilikan Pulau Sepatang ini akan semakin bisa dijaga. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer