30.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaTak Punya Anggaran, Loteng Andalkan APBN untuk Pelatihan Tenaga Kerja Mandalika

Tak Punya Anggaran, Loteng Andalkan APBN untuk Pelatihan Tenaga Kerja Mandalika

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sejauh ini mengandalkan APBN (Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara) untuk program pelatihan tenaga kerja yang akan bekerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika khususnya di sirkuit. Pasalnya, kondisi fiskal daerah terbatas untuk membiayai pelatihan tersebut.

“Sekarang ini kan dari APBD kita terbatas (anggaran). Tapi kalau di APBN dibiayai, kita (Balai Latihan Kerja Lombok Tengah) siap-siap saja (pelatihan),”kata PLT Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Tengah, Baiq Sri Hastuti Handayani, Senin (14/6/2021) di Praya.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja setiap tahun telah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan tenaga kerja ini. Di Lombok Tengah anggaran dari pusat sudah digelontorkan untuk pelatihan tenaga kerja ini, khususnya bagi Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK).

“Itu anggarannya dari APBN. Kalau APBD kami dapat tujuh macam pelatihan. Tapi anggaran terbatas. Satu kelas pelatihan itu 16 orang,”imbuhnya.

- Advertisement -

Dia juga mengatakan, beberapa waktu lalu juga ada program pelatihan bagi warga Lombok Tengah yang dilakukan di BLK Internasional Lombok Timur. Anggaran pelatihan tersebut bersumber dari APBN dan saat ini pelatihannya sudah hampir selesai. Pelatihan tersebut ada 12 jenis dan pesertanya langsung disertifikasi.

“Kalau pelatihan dari (biaya) APBD itu tidak langsung sertifikasi. Hanya sampai pelatihan saja. Beda kalau di APBN,”katanya.

Beberapa pelatihan yang dilakukan di BLK International Lombok Timur di antaranya adalah juru las dan pelatihan instalasi dasar listrik. Tenaga yang dilatih tersebut, bisa bekerja di Mandalika ketika nanti dibutuhkan.

“Tergantung apa yang dibutuhkan di KEK itu nanti,”ujarnya.

Menurut dia, sejauh ini BLK di Lombok Tengah memang berorientasi agar tenaga-tenaga yang dilatih ini bisa bekerja di KEK Mandalika khususnya sirkuit. Tenaga kerja dibutuhkan di objek wisata dunia tersebut memang tenaga di bidang pariwisata. Sehingga akan dipersiapkan meski di satu sisi anggaran terbatas.

- Advertisement -

Berita Populer