31.5 C
Mataram
Minggu, 5 Mei 2024
BerandaBerita UtamaTarif Naik, Minat Penumpang Gunakan Angkutan Umum Masih Normal

Tarif Naik, Minat Penumpang Gunakan Angkutan Umum Masih Normal

Mataram (Inside Lombok)- Penyesuaian kenaikan tarif angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di NTB telah ditetapkan sejak 1 Oktober lalu, dengan kenaikan 32 persen seiring kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meskipun tarif angkutan naik, minat penumpang menggunakan angkutan diakui masih terbilang normal dan tidak ada penurunan.

“Saya coba ke terminal, harganya sudah diikuti oleh masyarakat. Minat penumpang saya kira tidak menurun. Normal-normal saja,” ujar Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) NTB, H Junaidi Kasum, Jumat (14/10).

Meskipun pemerintah telah menetapkan penyesuaian tarif sebesar 32 persen, tapi kembali lagi kepada PO. Boleh menetapkan tarif di kisaran Rp230-250 ribu, menyesuaikan kepada masyarakat. Nanti masyarakat yang memilih apakah mau menggunakan transportasi ekonomi atau non ekonomi.

Penetapan tarif batas bawah dan batas atas sangat diperlukan, demi menghindari terjadinya kompetisi yang tidak sehat dalam penjualan tiket antar para pelaku usaha transportasi. Untuk itu Organda tetap melakukan pengawasan terhadap oknum yang coba-coba memainkan tarif angkutan kendaraan.

- Advertisement -

Saat ini kondisi ekonomi yang stabil membuat pengguna transportasi masih normal. Meskipun harga BBM tengah naik hingga mempengaruhi semua sektor dan sempat ada kekhawatiran penumpang angkutan akan menurun karena masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi. Namun sejauh ini belum ada penurunan jumlah penumpang.

“Sejak ditetapkan kenaikan sampai saat ini tetap berjalan seperti biasa karena memang ekonomi membaik. Hanya saja sekarang kita perlu menjaga inflasi daerah agar tidak melonjak,” terangnya.

JK, sapaan akrabnya, menyebutkan sekarang ini perlu dilakukan adalah menjaga agar tidak terjadi lonjakan inflasi di daerah. Mengingat transportasi menjadi penyumbang terbesar inflasi daerah pada September 2022 kemarin.

Maka dari itu pihaknya DPD Organda NTB terus melakukan koordinasi dengan semua pihak dan beberapa stakeholder lainnya menjaga lonjakan inflasi daerah. “Stakeholder pertama tentu opini teknis Dinas Perhubungan, opini kedua biro ekonomi dengan beberapa asisten yang berhubungan dengan inflasi ini, maka transportasi sebagai bagian penyumbang terbesar terus menjaga,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer