Lombok Tengah (Inside Lombok) – Poltekpar Lombok siap membuka beberapa program studi baru di tahun ini. Antara lain D4 Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, D4 Spesial Event, dan S2 Kepariwisataan.
Keberadaan program-program studi tersebut diharapkan secara langsung menjawab perkembangan dan kemajuan pariwisata NTB. Sehingga lulusan-lulusan Poltekpar Lombok siap kerja dan siap membuka lapangan pekerjaan baru.
“Saat ini, kita sudah memiliki empat program studi,” kata Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja, S.Sos., M.M.Par., CHE, Selasa (10/5/2022). Program studi tersebut antara lain D4 Pengaturan Perjalanan, D3 Divisi Kamar, D3 Tata Hidang dan D3 Seni Kuliner.
Poltekpar Lombok sendiri baru saja menggelar Dies Natalis keenam, dengan mengangkat tema Membangun Sumber Daya Manusia yang Berkelanjutan Mandiri dan Berwirausaha. Di umurnya yang keenam tersebut Poltekpar Lombok terus melangkah lebih maju dengan membuka program studi baru.
“Kami pastikan lulusan-lulusan Poltekpar Lombok berkualitas dan mumpuni,” kata Herry.
Visi tersebut diyakini tercapai, dengan penunjang utamanya yaitu sumber daya manusia dan kapasitas para dosen yang terus ditingkatkan. Sertifikasi-sertifikasi dosen juga terus ditambah. Sehingga mereka benar-benar mampu mengaktualisasikan ilmu pengetahuannya masing-masing untuk kalangan mahasiswa.
“Sebagaimana pesan Pak Menteri, kami juga diminta untuk menambah kuota penerimaan mahasiswa empat kali lipat dari rencana sebelumnya,” kata Herry.
Untuk mengejar target tersebut, Poltekpar Lombok akan bergerak secara masal dan masif. Turun ke sekolah-sekolah dan masyarakat. Tujuannya untuk memperkenalkan Poltekpar Lombok. Sehingga tidak dianggap membeli kucing dalam karung.
Apalagi, NTB saat ini semakin dikenal dunia, setelah digelarnya perhelatan MotoGP. Event dunia tersebut akan digelar sampai 10 tahun di Sirkuit Mandalika sebagaimana kontrak dengan Dorna.
Menparekraf RI, Sandiaga Salahudin Uno yang mengikuti seremoni Dies Natalis keenam Poltekpar Lombok meminta sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata harus terus diperbanyak. Enam perguruan tinggi negeri (PTN) di bawah Kemenparekraf RI harus menambah kuota penerimaan mahasiswa empat kali lipat.
Yaitu, Poltekpar Bandung terdapat 10 program studi. Kemudian Poltekpar Bali terdapat delapan program studi, Poltekpar Makassar terdapat delapan program studi dan Poltekpar Medan terdapat delapan program studi, Poltekpar Palembang dengan terdapat program studi dan Poltekpar terdapat Lombok empat program studi.
“Penerimaan mahasiswa melalui dua jalur, yaitu jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri pariwisata (SBMPTNP) dan jalur mandiri,” kata Sandiaga. (fhr)