25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaTips Aman Saat Mudik, Warga Boleh Titipkan Rumah Pada Pihak Kepolisian

Tips Aman Saat Mudik, Warga Boleh Titipkan Rumah Pada Pihak Kepolisian

Mataram (Inside Lombok)- Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1443 H mulai terjadi pada 28-30 April. Untuk memastikan warga mudik aman dan nyaman pihak kepolisian berikan beberapa tips mudik bagi warga NTB. Terutama bagi mereka yang akan meninggalkan rumah selama mudik.

Kabid humas polda NTB Kombes Pol Artanto menerangkan, pada Idul Fitri 1443 ini harus mempersiapkan diri. Pertama persiapan pribadi berupa fisik, mental yang akan mudik karena yang bersangkutan akan mengendarai motor atau mobil dan ini harus betul-betul dipersiapkan. Jangan sampai sakit saat mengendarai kendaraannya karena itu rawan kecelakaan. Kemudian lihat faktor dari kendaraan harus benar-benar safety atau sehat, melakukan pemeriksaan yang sifatnya utuh atau lengkap terhadap kendaraan tersebut, baik oli, ban, rem dan sebagainya. Selain itu melihat faktor cuaca dan kondisi jalan.

“Keempat faktor itu menjadi hal yang sangat melekat bagi setiap pemudik. Ini harus waspadai dan disiapkan sedini mungkin,” imbuh Artanto, Kamis (28/4).

Masyarakat yang akan mudik harus memastikan rumah dalam kondisi aman saat ditinggal mudik. Salah satunya jangan lupa mematikan kompor dan peralatan elektronik untuk menghindari kebakaran. Bahkan mereka dapat melapor saat meninggalkan rumah selama mudik. Mengingat masalah pemudik yang meninggalkan rumah ini yang menjadi permasalahan klasik juga bagi semuanya. Saat akan meninggalkan rumah tentunya rumah tersebut harus aman.

“Satu lihat rumah kita apakah kelengkapan listrik, peralatan lainnya sudah kita matikan atau belum. Gas sudah di cabut, kemudian titipkan rumah itu kepada tetangga atau tidak ketua RT/RW atau dititipkan dengan pihak kepolisian,” tuturnya.

Karena pada saat itu kepolisian akan melakukan patroli lingkungan kemudian yakinkan situasi lingkungan tersebut aman. Sehingga pada saat meninggalkan rumah, disitu masyarakat merasa nyaman.

“Selain itu jangan lupa kalau kita ada cctv pasang perangkat cctv sehingga kita bisa monitor dimana pun, dalam keadaan apapun. Kita monitor rumah kita lewat hp karena cctv kan bisa hidup 24 jam,” ujarnya.

Pihaknya akan terus melaksanakan patroli untuk mencegah kriminalitas selama mudik Lebaran. Rumah-rumah warga yang ditinggal mudik menjadi salah satu sasaran patroli polisi.

Tak hanya itu saja, disaat mudik rawan terjadi hipnotis atau gendam. Artanto mengatakan pelaku hipnotis gendam dan sebagainya akan memanfaatkan model mudik saat ini. Ia mengimbau agar pemudik tidak terkena hal tersebut yakni, pertama orang yang mudik jangan sampai dia bermasalah atau mempunyai pikiran kosong. Kedua jangan mudah percaya orang yang akan memberikan kebaikan.

“Tentunya ini menjadi peluang bagi pelaku pelaku gendam atau hipnotis untuk melakukan aksinya waspada, dan juga tetap menjaga situasi pribadi dan orang kita bawa (anak dan istri),” jelasnya.

Dalam operasi rinjani ketupat 2022 ini pihaknya menerjunkan sedikitnya 6.658 personel gabungan TNI-Polri, instansi pemerintah dan mitra Kamtibmas lainnya. Dimana ditempatkan di pos-pos pengamanan yang ada di 38 pos, pos pengamanan dan pelayanan ini mendekatkan kepada masyarakat karena pos ini berada di pinggir jalan dan keramaian masyarakat.

“Kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan silahkan lapor ke posko tersebut. Kemudian bisa menghubungi 110 kalau ada masalah atau urgent,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer