25.5 C
Mataram
Senin, 9 Desember 2024
BerandaBerita UtamaTolak Pembangunan Kereta Gantung, Pemuda Karang Sidemen Bakar Ban Bekas di Depan...

Tolak Pembangunan Kereta Gantung, Pemuda Karang Sidemen Bakar Ban Bekas di Depan Kantor Desa

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Puluhan pemuda Desa Karang Sidemen, Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) melakukan aksi penolakan terhadap rencana pembangunan kereta gantung di kaki Gunung Rinjani. Aksi tersebut dilakukan di depan kantor desa setempat dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan “Tolak Kereta Gantung, Perbaiki Jalan Sintung”. Dalam aksi itu, massa juga membakar ban bekas sebagai bentuk protes.

Koordinator aksi, Dani Nauval mengatakan pemerintah daerah harus memperhatikan kondisi pembangunan Loteng bagian utara akan berefek terhadap masyarakat. “Sekarang akan ada peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung, maka kami meminta pemerintah perhatikan masyarakat juga,” katanya, Sabtu (17/12/2022) seusai aksi.

Ia menilai, pembangunan kereta gantung ini juga akan mengganggu kelestarian lingkungan dan mengganggu habitat satwa yang ada di dalam hutan sekitar Desa Karang Sidemen. “Pada akhirnya nanti akan ada pembangunan yang lain, bukan hanya kereta gantung. Kami pemuda dengan tegas menolak pembangunan kereta gantung,” tegasnya.

Pihaknya juga telah melakukan diskusi dengan pemerhati lingkungan bahwa mereka keberatan jika proyek tersebut diteruskan. “Kami keberatan dengan amdal dan atau efek lingkungan yang akan mengganggu, dan berakibat dari pembangunan kereta gantung ini,” ujarnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, dengan adanya pembangunan megah yang diketahui nilai investasi sampai triliunan tersebut dinilai berbanding terbalik dengan fasilitas jalan yang ada di Desa Karang Sidemen. “Kami bersama masyarakat yang telah kami diskusikan, kita tidak bisa rasakan efek secara langsung pembangunan kereta gantung ini, lihat akses jalan yang sudah berpuluh tahun yang seharusnya diperbaiki,” imbuhnya.

Selain menolak pembangunan kereta gantung, pemuda dan masyarakat setempat juga meminta agar perbaikan jalan segera dilakukan. “Jangan hanya bangun kereta gantung yang akan bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja, tapi perbaiki jalan yang rusak dulu,” ungkapnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer