Lombok Barat (Inside Lombok) – Menjelang Hari Raya Nyepi pada Kamis (03/03) mendatang, umat Hindu di Desa Pelangan, Sekotong menggelar upacara Melasti di pantai Permula, Senin (28/02) kemarin. Seluruh prosesi upacara tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Upacara Melasti merupakan rangkaian upacara pembersihan diri sebagai persiapan Hari Raya Nyepi,” jelas Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Sekotong, I Ketut Diarsa saat memberikan keterangan, Senin (28/02/2022).
Diterangkan, akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini turut berdampak pada penyelenggaraan upacara keagamaan. Di mana hampir dua tahun terakhir umat Hindu di sana tidak menggelar upacara Melasti di ke Pantai Permula.
Pada upacara kali ini, umat Hindu yang tergabung dalam Banjar Adat Tribhuana Pelangan, sejak pagi mulai berjalan kaki secara beriringan sejauh 3 kilometer menuju pantai untuk menggelar rangkaian upacara Melasti. Menurut Diarsa, upacara itu dimaknai sebagai upacara pengambilan tirta suci atau mata air di tengah samudra.
“Upacara ini juga dimaknai sebagai pembersihan alam semesta, termasuk bumi pertiwi dan seisinya,” paparnya. Selain itu, sarana dan prasarana, serta perlatan yang akan digunakan dalam persembahyangan saat Nyepi juga turut dibersihkan.
Ditambahkan, pada 2 Maret besok mereka akan menggelar upacara Tawur Agung yang dilaksanakan di halaman Pura Puseh banjar adat Tribhuana Pelangan.
“Baru kemudian, tanggal 3 nanti umat Hindu di sini akan melaksanakan Brata Penyepian di rumah atau pura masing-masing,” paparnya.
Di sisi lain, Diarsa menegaskan bahwa umat Hindu yang turut serta dalam upacara Melasti tetap menjalankan prokes dengan ketat. “Yang mengikuti upacara diwajibkan menggunakan masker,” pungkas ketua PHDI Kecamatan Sekotong tersebut. (yud)
