Mataram (Inside Lombok) – Peluang kerja masyarakat NTB ke luar negeri terbuka lebar. Termasuk melalui program G to G (goverment to goverment) pemerintah Indonesia dengan negara seperti Jerman, Jepang dan Korea selatan.
Kepala UPT BP2MI NTB, Abri Danar Prabawa menerangkan melalui program tersebut dalam waktu dekat akan diberangkatkan 15 orang warga NTB ke Jerman untuk bekerja di bidang kesehatan. Di mana 514 orang diketahui mendaftar untuk program G to G ke Jerman Batch II tahun 2022 tersebut.
Dari jumlah 514 orang yang mengirimkan lamaran secara online 15 Orang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terdiri dari 5 orang asa Bima, 3 orang dari Lombok Tengah, 2 orang dari Lombok Barat, 2 orang dari Lombok Utara, dan 2 orang dari Lombok Timur dan Sumbawa.
Menurutnya, program G to G Jerman merupakan salah satu program unggulan selain tujuan Jepang pada sektor kesehatan dan Korea Selatan pada sektor Manufaktur.
“Peluang kerja ke Jerman sangatlah menjanjikan dengan persyaratan yang tidak mewajibkan untuk memiliki sertifikat bahasa. Hal ini menjadi poin penting bagi para alumni sekolah kesehatan, khususnya lulusan keperawatan yang berminat untuk bekerja ke luar negeri,” ujar Abri.
Selain itu, program G to G ke beberapa negara tersebut juga bisa menjadi alternatif bagi tenaga kesehatan dengan status PPNPN (pegawai pemerintah non pegawai negeri) yang akan dialihkan menjadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), di mana penerimaan PPPK tersebut akan melalui proses seleksi dan kuota yang terbatas sehingga diharapkan program G to G Jerman bisa menjadi pilihan ketika tidak lulus dalam mengikuti seleksi PPPK.
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan ke 15 orang kandidat asal NTB akan melakukan verifikasi dokumen pada 22 Juni mendatang. “Kami telah menginformasikan kepada seluruh peserta untuk datang ke kantor UPT BP2MI NTB dengan membawa dokumen asli yang telah dipersyaratkan,” ujar Abri.
Setiap tahun program penempatan melalui skema G to G khususnya Jerman akan dibuka dan kuotanya akan ditambah, sehingga kesempatannya pun akan lebih besar. “Ini membuka kesempatan untuk bekerja keluar negeri pada sektor skill dengan gaji yang besar dan perlindungan pada saat bekerja yang terjamin,” tutup Abri. (r)