22.5 C
Mataram
Minggu, 5 Mei 2024
BerandaDaerahNTBAmankan Momen Idulfitri, Polda NTB Kerahkan 2200 Personel Gabungan

Amankan Momen Idulfitri, Polda NTB Kerahkan 2200 Personel Gabungan

Mataram (Inside Lombok) – Polda NTB menerjunkan 2200 personel gabungan Polri/TNI selama Operasi Ketupat Rinjani 2024 pengamanan Hari Raya Idulfitri 1445 H / 2024. Nantinya ada beberapa titik yang difokuskan pengamanannya melalui operasi ini, seperti masjid, objek wisata dan beberapa titik keramaian di wilayah NTB.

Berdasarkan data yang ada, Polda NTB menurunkan 512 personel. Kemudian jajaran polres tingkat kota/kabupaten 1.255 personel dengan rincian, Polres Mataram 130 personel, Lombok Barat 120 personel, Lombok Utara 80 personel, Lombok Tengah 160 personel, Lombok Timur 141, Sumbawa Barat 101 personel, Sumbawa 128 personel. Dompu 130 personel, Bima 140 personel dan Bima Kota 125 personel. Sisanya tambahan personel TNI.

“Jadi total 2200 personel jajaran di NTB dilibatkan dengan total pos pengamanan ada 35 pos yang harus diamankan diantaranya ada orang, barang, tempat dan kegiatan,” ujar Kapolda NTB, Irjen Pol Raden Umar Faroq usai Apel Operasi Ketupat Rinjani 2024, Rabu (3/4).

Pengamanan nantinya dilakukan di jalur lalu lintas kendaraan mobil, motor maupun kendaran umum. Kemudian penyeberangan laut, termasuk juga orang yang berkunjung ke tempat pemakaman ataupun tempat wisata juga diamankan. Serta kegiatan-kegiatan di tempat ibadah diamankan. “Pos pengamanan ada 19, kemudian pos pelayanan ini 11 dan pos terpadu yang didalam ada TNI, Dinas Kesehatan, Pol PP ada 5 pos. Serta ada pos-pos di Pelabuhan,” terangnya.

- Advertisement -

Dijelaskan untuk pos pengamanan yakni memaksimalkan pengamanan kawasan wisata. Penjagaan fasilitas publik, perumahan/pemukiman, kantor pemerintah, tempat ibadah, kawasan wisata, bandara, dan Pelabuhan. Menangani gangguan kamtibmas, pengamanan pusat perbelanjaan, mengurangi kemacetan dengan contra flow, one way. Sedangkan, pos pelayanan adalah memberikan pelayanan kesehatan, memberikan informasi pelayanan mudik dan inovasi lainnya.

Sementara pos terpadu adalah merupakan pos gabungan dari beberapa instansi/stakeholder terkait yang mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan kepada para pemudik di moda transportasi. Penempatan pos terpadu di terminal bus ke pelabuhan dan bandara yang dikoordinir oleh masing-masing kepala moda transportasi atau personel yang ditunjuk sesuai kesepakatan bersama. Memberikan pelayanan kepada para pemudik sesuai masing-masing instansi maupun tupoksi stakeholder yang tergabung dalam pos terpadu

Di sisi lain, pelabuhan penyeberangan dan terminal menjadi fokus pengamanan pihak Polri/TNI. Kemudian, untuk driver, kapten, nahkoda, pilot, pramugara maupun pramugari. Sebelum mereka membawa kendaraan, pesawat ataupun kapal harus melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dulu. Jika sudah layak baru bisa melaksanakan pekerjaannya. “Tujuannya adalah untuk keselamatan penumpang, baik itu penumpang kapal laut, moda darat, dan udara,” ucapnya.

Sementara itu, yang menjadi perhatian selama operasi ini ada titik-titik kerawanan yang ada di seluruh daerah. Yakni rawan terjadinya kecelakaan ataupun hal lainnya. Seperti di Pelabuhan penyeberangan karena kondisi cuaca dan terminal bus akibat sopir bus kelelahan dan tidak ada supir pengganti. Maka dari itu harus diperhatikan dengan seksama untuk keselamatan masyarakat yang akan mudik. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer