25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBDKP NTB Ingatkan Pemda Siapkan Cadangan Pangan

DKP NTB Ingatkan Pemda Siapkan Cadangan Pangan

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) NTB mengkhawatirkan produksi komoditas pangan bisa saja terganggu. Terutama untuk produksi beras di 2024 ini terlah terdampak cuaca ekstrem sejak tahun lalu. Karena itu pemerintah daerah diingatkan agar menyiapkan cadangan pangan.

Kepala DKP NTB, Abdul Aziz menerangkan semester I tahun 2024 ini tidak menutup kemungkinan terjadi penurunan produksi. Karena itu, pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota harus melakukan pengamanan pangan. Menyediakan cadangan pangan untuk mengantisipasi berbagai dampak dari kurangnya produksi pangan.

“Kita sudah sering sampaikan soal pentingnya cadangan pangan ini. Kabupaten kota di NTB ini nggak denger kita, mana kabupaten kota punya cadangan pangan,” ujar Aziz, Senin (19/2).

Dikatakan, untuk cadangan pangan harus ada penganggaran. Di mana kabupaten/kota harus membeli padi petani saat panen, kemudian padi atau gabah yang telah dibeli dapat dititipkan di Bulog, PUPM, atau pihak lainnya yang menjadi mitra. “Minimal masing-masing kabupaten/kota menyediakan cadangan pangan 50 ton. Maka aman sudah untuk mengatasi berbagai potensi dampak kekurangan produksi,” ucapnya.

Sementara itu, NTB saat ini sudah memiliki cadangan pangan 100 ton lebih. Meskipun ditargetkan minimal harus ada 200 ton. Nantinya cadangan pangan ini dapat dimanfaatkan ketika situasi tertentu, seperti menangani bencana alam. Pasalnya beras ini yang paling penting untuk disediakan cadangannya. Sedangkan untuk pangan lainnya seperti cabai, bawang, tomat, masih bisa disiasati.

“Sebab kita kalau belum makan nasi merasa belum makan, walaupun sudah banyak mengkonsumsi non nasi,” katanya. Secara kasat mata di beberapa daerah menjadi sumber produksi pangan, khususnya padi sampai saat ini banyak yang belum melakukan penanaman. Sedangkan untuk data produksi dan luas lahan tanam secara teknis tersedia di Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB.

“Pulau Sumbawa masih luas lahan belum ditanami. Terlambat tanam karena ketersediaan air yang kurang sebagai dampak elnino. Kemudian di Lombok Timur, Lombok Tengah, juga masih luas lahan yang kita lihat belum tanam,” jelasnya.

Untuk itu, diingatkan kepada masyarakat untuk menjaga berbagai kemungkinan dengan mengisi lumbung-lumbung pangannya secara mandiri. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk tetap menggalakkan diversifikasi pangan. Misalnya, beras bisa diganti dengan mengonsumsi jagung, ubi, talas. Sehingga tidak sangat tergantung dengan konsumsi nasi. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer