Mataram (Inside Lombok) – Beberapa kawasan di NTB masih mengalami blank spot atau tidak ada sinyal. Hal ini disebut akan mempengaruhi proses perhitungan menggunakan aplikasi Sirekap pada saat pemungutan suara nanti.
Ketua KPU Provinsi NTB, Muhammad Khuwailid menyebutkan sebanyak 91 TPS di NTB masih blank spot atau tidak ada sinyal. Tidak itu saja, sebanyak 721 TPS lainnya berada pada lokasi yang lemah sinyal.
“TPS kita dalam konteks rawan jaringan. Hal ini menyangkut penggunaan aplikasi KPU dalam melakukan Sirekap,” katanya, Senin (12/2) siang. Menurut Khuwailid, TPS yang berada pada lokasi jaringan lemah dan bahkan tidak ada sinyal maka akan menghambat proses perhitungan suara di ratusan TPS tersebut. “Jumlah dokumen yang digunakan untuk mengirim akan menjadi lelet,” katanya.
Langkah antisipasi yang dilakukan KPU NTB untuk mempercepat pengiriman yaitu dengan memfoto menggunakan aplikasi Sirekap. Kemudian nantinya petugas akan mencari lokasi yang ada sinya untuk mengirim dokumen-dokumen tersebut. “KPPS hanya memfoto dan mengirim kemudian mencari titik pada sinyal untuk mengirim,” katanya.
Untuk mengetahui kendala dalam pengiriman dokumen melalui Sirekap, saat ini KPPS sedang melakukan uji coba menggunakan aplikasi sebelum proses pemungutan suara. “Semua teman-teman KPPS dan PPK itu sedang uji coba untuk upload dokumen,” katanya.
Sementara terkait koordinasi perusahaan provider terkait blank spot dan sinyal lemah tersebut, Khuwailid mengaku belum melakukan hal tersebut. Hanya saja, strategi yang dilakukan dengan memfoto melalui aplikasi yang ada. “Kita tidak sampai disitu. Antisipasi kita tetap dengan memfoto melalui aplikasi,” kata Khuwailid. (azm)
