Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat Lombok Barat (Lobar) mengeluhkan kenaikan harga tomat yang kian mencekik. Bahkan ketika membeli di para pedagang sayur keliling, harganya mencapai Rp2 ribu per biji.
“Mahal sekali (tomat) ini, kayak dicekik kita dengan harga segini, karena ini cuma tomat yang jadi kebutuhan pokok,” keluh Nila Erwani, seorang pembeli yang ditemui di Pasar Kediri, Rabu (24/01/2024).
Dia berharap pemerintah bisa membantu mengupayakan untuk menekan lonjakan harga tomat yang makin tak terkendali saat ini. “Ini juga kebutuhan rakyat kecil, tidak hanya kebutuhan orang-orang yang ber-uang saja,” ketusnya.
Dia biasanya membeli tomat 1 kilogram (kg) untuk kebutuhan selama satu pekan. Di mana saat ini, sudah hampir satu bulan per kg tomat terpaksa dibelinya dengan harga Rp21 ribu.
“Padahal kemarin harganya cukup murah, tapi tidak tahu ini (kenaikannya) karena faktor apa yang membuat tambah mahal,” jelasnya. Ia pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk menekan lonjakan harga. “Apalagi kalau kita beli di rumah, di pedagang-pedagang keliling itu malah tambah naik lagi. Sebiji Rp2 ribu,” bebernya.
Kendati, ia tak mempersoalkan pedagang yang menaikkan harga karena mereka harus mengikuti harga dari para petani. Namun di satu sisi, pemerintah dinilai perlu mengambil sikap untuk membantu menstabilkan harga. Terlebih tomat juga menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
“Kalau penjual sih ga ada masalah di mereka, karena mereka juga mengikuti harga jual dari petani, tapi dari sisi pemerintah harus ada kebijakan,” tandasnya. (yud)
