Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan NTB mendorong pasar lelang mutiara dapat dilakukan di dalam daerah, dengan mendatangkan para buyer-buyer dari luar negeri maupun luar daerah. Hal ini penting untuk menyiasati masalah ekspor yang masih dikeluhkan para pelaku usaha mutiara.
Kepala Disdag NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan selama ini mutiara hasil panen biasanya dikirim ke luar negeri terlebih dulu baru kemudian dibeli kembali untuk dibawa ke dalam daerah, karena pasar lelangnya ada di luar negeri. Padahal, mutiara lombok cukup dikenal dengan kualitasnya yang bagus, bahkan tidak kalah dengan mutiara dari luar.
“Itu yang kami coba bahas bagaimana kita lelang mutiara itu ada di sini, jadi orang luar negeri yang ke sini. Tapi ini enggak gampang, kita akan mulai membahas itu,” ujar Nelly, Jumat (15/3).
Lebih lanjut, dalam hal ini pemerintah akan mengupayakan agar mutiara NTB semakin banyak masuk pasar ekspor. Karena dilihat dari segi kualitas maupun tampilan menarik banyak peminat. “Ekspor mutiara tetap jalan. Cuma harus di cek berapa banyak pembudidaya mutiara kita di NTB,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pearl NTB, Fauzi mengatakan untuk ekspor mutiara NTB memang sempat ada kendala di mana pengusaha mutiara kesulitan mengirim sendiri mutiaranya lantaran birokrasi yang dinilai rumit.
“Karena ini jadi kendala bagi kami. Pengurusan ekspor di dua tempat. Setelah lengkap legalitas pengusaha baru bisa ngurus surat-surat di dinas perdagangan dan Karantina. Harapannya bisa di satu pintu untuk legalitas sampai pengiriman,” ujarnya. (dpi)
