28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiPengembangan Ekonomi Ponpes Bisa Perkuat Ekonomi Daerah

Pengembangan Ekonomi Ponpes Bisa Perkuat Ekonomi Daerah

Mataram (Inside Lombok) – Memiliki sekitar 684 pondok pesantren (ponpes), NTB menjadi salah satu provinsi dengan jumlah ponpes terbanyak di Indonesia. Jumlah tersebut memungkinkan pengembangan ekonomi berbasis komunitas pesantren menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang masih dapat dioptimalkan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Berry Arifsyah Harahap menyambut baik komitmen ponpes dalam program kemandirian ekonomi pesantren dan berharap bisa menjalin kolaborasi juga sinergi bersama ponpes. Salah satunya dengan Ponpes Nurul Hikmah Lombok Barat.

Ponpes selaku komunitas yang digerakkan oleh prinsip ukhuwah dan asas gotong-royong merupakan modal utama untuk menggerakkan komunitas masyarakat khususnya untuk menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. “Di samping itu kehadiran ponpes telah menjadi salah satu roda penggerak perekonomian bagi lingkungan di sekitarnya,” ujar Berry Arifsyah Harahap, Senin (25/3).

BI menyadari ponpes memiliki peranan yang sentral dalam pembentukan generasi masa depan yang unggul dan berakhlakul karimah di tengah pesatnya globalisasi. Oleh karena itu, Bank Indonesia berharap, melalui momentum ini Ramadhan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia (RABBANI) dapat turut meningkatkan kontribusi setiap pihak untuk bersinergi bagi agama, bangsa dan negara sesuai peran dan kapasitasnya masing-masing.

“Kami juga ada sosialisasi dan edukasi tentang tugas dan peran BI di daerah (kebanksentralan), seperti program Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dan sistem pembayaran Non Tunai (QRIS) kepada pihak ponpes,” terangnya.

Potensi yang besar menetapkan penting ponpes dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini bisa dilakukan dengan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren. Dimana hal tersebut didukung dengan unit-unit usaha secara berkesinambungan sehingga menunjang kemandirian penyelenggaraan pendidikan sekaligus meningkatkan kesejahteraan umat.

“Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi perlu adanya peningkatan usaha bagi masyarakat kurang mampu ataupun unbankable melalui UKM, petani, masyarakat umum, termasuk juga ponpes juga,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Nurul Hikmah, Ahmad Nazri berharap BI NTB dapat terus mendukung pondok pesantren dalam mewujudkan kemandirian ekonominya. Bukan hanya di ponpes ini saja tetapi ponpes yang lainnya yang ada di NTB. “Mungkin bisa melalui usaha yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, termasuk dengan memberikan pelatihan pengelolaan usaha dan manajemen keuangan Ponpes,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer