31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiProduk Kerajinan NTB Mulai Banyak Diekspor, Tuntut Profesionalisme Pengrajin

Produk Kerajinan NTB Mulai Banyak Diekspor, Tuntut Profesionalisme Pengrajin

Mataram (Inside Lombok) – Produk kerajinan di NTB sudah banyak diekspor ke luar negeri. Namun salah satu tantangan yang dihadapi untuk ekspor ini yaitu produksi para pelaku usaha adalah produksi yang belum berkesinambungan.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan produk yang tidak secara terus menerus diproduksi biasanya terkendala oleh acara-acara adat di lingkungannya dan kekurangan modal. “Kita tetap melatih mereka untuk continue (berkesinambungan) dan jangan terhambat produksinya hanya karena musim Maulid,” katanya.

Agar bisa mengembangkan usaha yang sedang dijalankan, maka pelaku usaha dituntut konsisten dalam memproduksi. Apalagi sudah ada pangsa pasar yang menunggu hasil produksinya. “Acara adat budaya itu tidak boleh dihilangkan tapi dalam kinerja itu kita harus ada komitmen,” tegasnya.

Ia mencontohkan, kerajinan ketak sudah masuk ekspor. Namun kali ini ekspor salah satu kerajinan asal NTB tersebut harus telat seminggu disebabkan para pengrajin merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Kita padahal sudah bilang kalau orangnya sudah siapkan kapal, tapi mereka bilang maulidan. Apa saya mau bilang?” ujarnya.

Ditegaskan, dari segi kualitas produksi para pelaku di NTB sudah sangat bagus. Hanya saja komitmen para pengrajin jika ada pesanan yang harus dilatih agar bisa profesional. “Ini yang kendala kita,” katanya.

Tidak saja terkendala acara di masyarakat, produksi para pengrajin juga kekurangan modal. Dinas Perdagangan meminta agar pihak perbankkan tidak memberikan syarat yang terlalu kaku kepada para pelaku usaha.

“Kalau pakai syarat perbankkan yang kaku ya susah pelaku UKM kita. Misalnya dibeli oleh hotel, dan hotel bayar tiga sampai empat bulan, sementara itu modal mereka dari mana kalau sudah ketahan di hotel,” ungkapnya.

Jika NTB Mall sudah menjadi BLUD, maka permasalahan kekurangan modal yang dialami oleh para pelaku usaha bisa teratasi. “Jadi nanti NTB Mall bisa menyiapkan modal bisa beli putus gitu dan memang harus ada modalnya NTB Mall ini,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer