Lombok Timur (Inside Lombok) – Beberapa waktu lalu harga tomat di Lombok Timur (Lotim) sangat anjlok, Rp2 ribu per kilogram (kg) hingga menjadi keluhkan para petani. Kondisi itu pun mulai membaik, di mana harga tomat beranjak naik memasuki musim hujan ini.
Anjloknya harga tomat sebelumnya diduga lantaran melimpahnya ketersediaan dari hasil panen serempak oleh para petani. Penurunan harga itupun dikeluhkan oleh para petani dikarenakan modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan harganya.
Salah seorang petani di Lotim, Saifudin mengatakan harga saat ini memang cenderung stabil dari harga sebelumnya yang mencapai Rp1.000 – Rp1.500 per kg dari para petani. Namun sayangnya di harga yang cenderung stabil ini ia tak dapat merasakannya lantaran masa panen tanamannya sudah usai.
“Saat ini petani beruntung karena harga tomat sudah stabil, meski harga tidak melambung namun yang terpenting modalnya bisa balik,” ucapnya, Senin (04/12/2023). Sementara itu, petani lainnya, Sohibah megaku cukup beruntung menemukan harga yang cenderung stabil saat ini, sehingga ia tidak rugi dan modal yang dikeluarkan untuk perawatan tanaman bisa kembali dan memperoleh untung walau sedikit.
“Saya cukup beruntung bisa masuk masa panen saat ini, kalau panennya saat bulan lalu mungkin nasib saya sama seperti petani lainnya,” terangnya.
Harga tomat dari para petani saat ini bisa mencapai dikisaran harga Rp5.500 sampai dengan Rp6.000. Sementara harga tomat di pasaran menyentuh harga Rp6.500 sampai dengan Rp7.000 per kg. Meski tak mengalami kenaikan yang cukup tinggi, namun harga tersebut tidak merugikan para petani dan juga tidak merogoh kantong konsumen yang cukup dalam. “Walau harga segitu tapi yang penting kita tidak merugi. Kita enak, pembeli juga enak jadi kita sama-sama tidak merasa rugi,” pungkasnya. (den)