30.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaEkonomiStok Beras Mencukupi, NTB Tidak Terima Impor

Stok Beras Mencukupi, NTB Tidak Terima Impor

Mataram (Inside Lombok) – Stok beras di NTB sampai dengan saat ini masih mencukupi, sehingga tidak membutuhkan masuknya beras impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terlebih NTB merupakan salah satu lumbung pangan nasional dengan produksi gabah yang cukup tinggi.

Sampai saat ini pemerintah pusat diketahui telah mengimpor 1,6 juta ton beras sejak awal tahun sampai Agustus kemarin. Di mana impor beras dengan golongan beras menir selain untuk pakan sebanyak 174.028 ton, beras basmati 3.806 ton, fragrant rice lainnya 3.425 ton, beras ketan 1.3000 ton dan lainnya 211 ton.

“Beras dipasaran cukup banyak. Stok Bulog 35 ribu ton cukup untuk program-program pemerintah sampai panen berikutnya,” ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, David Susanto, Senin (18/9).

Dipastikan, NTB sampai dengan sekarang ini tidak ada beras impor yang masuk maupun menerima beras impor. Memang untuk masuknya beras impor Bulog akan diberikan informasi. Namun di NTB belum membutuhkan beras impor untuk masuk.

“Kalau kita tidak ada (masuk beras impor, Red). Sebenarnya minta atau tidak manakala stoknya tipis otomatis diberikan oleh pusat. Kita masih cukup,” jelasnya.

Negara-negara yang mengimpor beras rata-rata dari Vietnam, Thailand dan India. Namun mereka saat ini ada yang menutup dan dikurangi untuk ekspor ke Indonesia berasnya. NTB sendiri stoknya masih mencukupi memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Dari data BPS produksi semester I sudah hampir 700 ribu ton setara beras. Konsumsi sekitar 538 ribuan itu kan surplus banyak. Memang ada yang keluar, kita harapkan yang keluar itu jangan gabah, yang keluar dalam bentuk beras. Supaya penggilingan disini berproduksi setiap tahun. kalau kondisi sekarang ini penggilingannya kecil-kecil,” paparnya.

Di sisi lain, dari segi harga beras pun NTB masih terbilang terjangkau dibandingkan dengan daerah-daerah lain, karena beras masih tersedia. Apalagi harga beras ini bersifat nasional, jika semua daerah mengalami kenaikan maka harga beras di NTB juga ikut naik. Kendati hingga kini harga masih aman dan belum ada kenaikan yang signifikan.

“Memang kita harapkan ke depan itu ada budaya petani yang punya lumbung padi di rumah itu diisi, paling tidak hasil panennya 100 persen itu dijual. Ada yang disimpan, mungkin kebutuhan,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer