25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaKesehatanTekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Loteng, Persalinan Tidak Lagi Dilayani...

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Loteng, Persalinan Tidak Lagi Dilayani di Polindes

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah (Loteng) menyatakan pondok bersalin desa (polindes) tidak lagi memberlakukan pelayanan persalinan. Upaya ini untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di kabupaten tersebut. Karena itu, masyarakat khususnya ibu yang hendak melahirkan disarankan langsung menuju puskesmas terdekat.

“Hal ini dilakukan untuk menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi, jadi (persalinan) dilakukan di puskesmas, berlaku sejak 1 September 2023,” kata Kepala Dikes Loteng, Suardi, Kamis (19/10).

Suardi menjelaskan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi dan Pelayanan Seksual, bahwa tindakan atau pelayanan persalinan tidak lagi dilakukan di polindes. “Permenkes ini, untuk persalinan nanti kita pakai enam tangan istilahnya yang artinya tiga orang bidan. Ini sebagai upaya kita untuk menurunkan kematian ibu dan bayi,” jelasnya.

Dikatakan, karena ini merupakan kebijakan yang sangat baru, pihaknya tentu membutuhkan sosialisasi dan edukasi yang masif. Terlebih selama ini diketahui bahwa banyak masyarakat yang masih melakukan persalinan di polindes. “Kita harus sosialisasi pelan-pelan kepada masyarakat baik di dusun, desa hingga kader terkait dengan penggunaan puskesmas ini,” katanya.

Di sisi lain, Suardi mematikan kondisi fasilitas persalinan di puskesmas diklaim sudah memadai dan juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan penting untuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K). “Sehingga saat akan hamil, masyarakat sudah ada perencanaan hingga bisa melakukan pemeriksaan tentang kehamilan dengan rutin di puskesmas,” tegasnya.

Selain itu, puskesmas juga telah menyediakan fasilitas USG sehingga ibu hamil dan keluarga bisa memprediksikan masa melahirkannya. “Sementara kalau di polindes, masyarakat masih tetap bisa melakukan antenatal care atau ANC,” tandasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer