31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok Barat16 Desa di Lobar Terancam Terdampak Kekeringan

16 Desa di Lobar Terancam Terdampak Kekeringan

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sebanyak 16 desa di lima kecamatan di Lombok Barat (Lobar) terancam terdampak kekeringan. Antara lain desa-desa di Kecamatan Batulayar, Sekotong, Lembar, Gerung dan Kuripan.

“Saya sudah buat surat edaran kepada semua camat, untuk ditindaklanjuti kepada desa, terkait antisipasi agar cepat diinformasikan ke pemda (jika ada potensi kekeringan),” ujar Bupati Lobar, Fauzan Khalid saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu.

Terkait penanganan potensi kekeringan itu, disebutnya secara otomatis akan menggunakan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT). Termasuk seperti apa pelibatan perusahaan dan masyarakat dalam upaya antisipasi dan penanganan.

“Bahkan kita undang BMKG juga untuk mendapatkan info terkait kemungkinan-kemungkinan cuaca,” ujar Fauzan. Dirinya pun mengkritisi pemikiran OPD terkait yang mengeluhkan tidak adanya armada khusus mereka untuk menyalurkan bantuan air bersih. “Ini lah kadang-kadang kita itu berpikirnya kalau tidak ada di sana, tidak melakukan. Kan tidak ada itu bukan berarti tidak bisa melakukan,” ketusnya.

Menurutnya, armada untuk menyalurkan air bersih tak mesti harus selalu milik OPD terkait. Melainkan bisa saja memanfaatkan armada yang ada di OPD lain seperti Dinsos maupun Damkar.

“Kan yang penting ada milik pemda, kalau BPBD tidak punya kan ada Dinas Sosial punya, Damkar punya, yang penting itu. Kita baru gawat kalau pemda yang tidak punya (armada),” tegas Fauzan.

Sementara itu, Kalak BPBD Lobar, Syahrudin menjelaskan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti kesimpulan dari hasil rapat sebelumnya mengenai apa yang menjadi kendala dalam proses penanggulangan bencana kekeringan di Lobar. Di mana dari 16 desa di lima kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan itu, 95 persennya sudah diberikan bantuan sumur bor oleh pemda.

Kendati diakuinya, beberapa di antara sumur bor itu dalam keadaan rusak, sehingga memerlukan atensi dari OPD terkait. Mengenai upaya penanganan jangka pendek, Syahrudin menyebut, PDAM Giri Menang sudah menyalurkan air bersih di 40 lokasi yang terdampak dan berpotensi kekeringan di Lobar. “PTAM Giri Menang sudah melakukan penyaluran air bersih di 40 lokasi di 5 kecamatan terdampak kekeringan,” terangnya.

Dalam rapat yang digelar bersama Pemda Lobar, perwakilan BWS NTB juga menyampaikan terkait kondisi di enam sungai yang ada di Lobar, yang disebut masih berstatus normal di musim kemarau ini.

Pihak BWS mengaku telah melakukan upaya antisipasi dengan pemeliharaan infrastruktur dalam meningkatkan kinerja pengelolaan air. Upaya lainnya juga dengan koordinasi lintas sektor dan melakukan pengeboran untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer