Lombok Barat (Inside Lombok) – Kirab pemilu 2024 tiba di Lombok Barat (Lobar) pada Jumat (7/7) sore dengan disambut adat sorong-serah yang begitu sakral. Penyerahan kirab itu pun diikuti seluruh partai politik yang akan bersaing pada pemilu tahun depan.
Saat penyerahan kirab pemilu, masing-masing partai membawa ratusan massa beserta rombongan gendang beleq. Mereka berjalan dari Dasan Geres, Gerung menuju kantor KPU Lobar.
“Kita mengambil tema sorong-serah, karena prosesi ini itu adalah penyerahan bendera parpol kepada KPU Lombok Barat, dari kota Mataram,” kata Ketua KPU Lobar, Bambang Karyono usai membuka seremonial kirab pemilu di kantor KPU, Jumat (07/07/2023) sore kemarin.
Selain itu, makna sorong-serah juga disebut sebagai perwujudan nilai demokrasi yang tidak boleh lepas dari budaya. “Demokrasi tanpa budaya itu adalah kehilangan jati diri,” ujarnya.
Terlebih dengan semboyan Patuh Patut Patju yang ada di Lobar, yang sangat melekat dengan makna-makna budaya dan kearifan lokal yang ada. “Bahwa kita di dalam berdemokrasi itu juga kita tidak boleh meninggalkan budaya. Bahwa antara demokrasi dari budaya itu adalah spirit yang harus selalu ada,” terangnya.
Sejak Sabtu (8/7) ini hingga lima hari kedepan, pihaknya akan mulai mensosialisasikan kirab pemilu tersebut di masing-masing daerah pemilihan (dapil) yang ada di Lobar. “Titik kirab berdasarkan dapil, mulai Sabtu di dapil 4, kemudian lanjut ke dapil 3, kemudian berakhir di dapil 2 Sekotong-Lembar. Karena kita akan langsung Karang Asem (mengantarkan perpindahan kirab pemilu),” tutur Bambang.
Kata dia, kirab pemilu di Lobar ini berjalan sesuai ekspektasi dengan persiapan yang telah dilakukan pihaknya sejak sebulan yang lalu. “Di mana Lobar itu adalah satu-satunya kabupaten yang berani melibatkan seluruh partai politik, untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kirab,” bebernya.
Bahkan, masing-masing parpol yang awalnya ditarget membawa 100 massa nyatanya ikut serta dengan membawa lebih dari seratus massa. “Kita KPU dari awal sudah bermitra dengan partai politik, untuk membuktikan KPU dan partai politik itu sesungguhnya memiliki kesatuan dan kesamaan semangat, dalam mensukseskan pemilu di Lobar,” ujar Bambang.
Dengan begitu, diharapkan mereka dapat memandang pemilu bukan sebagai sebuah pertarungan, melainkan sebuah pesta yang selalu mengedepankan rasa bahagia bagi semuanya. Baik itu bagi partai politik, pemerintah dan juga masyarakat. (yud)
