27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratSDN 1 Sekotong Tengah Tergenang, Murid yang Sedang Ulangan Semester Terpaksa Diliburkan

SDN 1 Sekotong Tengah Tergenang, Murid yang Sedang Ulangan Semester Terpaksa Diliburkan

Lombok Barat (Inside Lombok) – Halaman hingga seluruh ruang kelas di SDN 1 Sekotong Tengah tergenang banjir. Para murid pun terpaksa diliburkan. Kondisi ini berdampak terhadap ulangan semester ganjil yang seharusnya saat ini sedang mereka laksanakan.

Setiap tahun, sekolah itu selalu menjadi langganan banjir ketika wilayah Lombok Barat (Lobar) sudah memasuki musim hujan. Namun, hingga kini tak kunjung ada solusi dari dinas terkait untuk membantu mereka keluar dari kerawanan bencana hidrometeorologi tersebut. Padahal lokasi sekolah itu masuk dalam kawasan strategis dan ada di pusat keramaian.

Kondisi lahan sekolah tersebut yang lebih rendah dibanding jalan raya dan kawasan sekitarnya juga dinilai menjadi salah satu penyebab banjir selalu berulang setiap musim hujan tiba. Pasalnya, sekolah itu bisa saja kebanjiran meski intensitas hujan di kawasan itu tidak terlalu tinggi.

“Untuk sementara, tadi pagi (Selas, Red) diliburkan. Sebenarnya ada semester ganjil, tapi ya karena kondisi (banjir) kita liburkan dulu. Biar belajar di rumah,” ungkap Fahrurrozi, salah seorang guru SDN 1 Sekotong Tengah yang dijumpai saat sedang membersihkan lumpur di ruang kelas sekolah tersebut, Selasa (05/12/2023).

Sekolah itu pun tergenang pada Selasa (05/12) sekitar pukul 06.00 Wita. Kemudian tidak lama setelahnya banyak murid yang datang, tapi terpaksa diminta pulang dan diliburkan lantaran seluruh ruang kelas, kantor, hingga perpustakaan juga tergenang. “Jadinya anak-anak kita ajak bersih-bersih bersama-sama. Karena air dan lumpur masuk di semua kelas,” imbuhnya.

Tinggi genangan air itu pun diakuinya sempat setinggi lutut. Namun, tak ada kerusakan, karena pihak sekolah telah mengantisipasi dengan mengamankan buku-buku dan barang elektronik ke atas lemari dan meja yang lebih tinggi. “Karena biasanya begitu, kalau musim hujan dan air laut juga naik pasti kebanjiran di sini,” bebernya.

Kendati sekolah tersebut terpaksa harus meliburkan muridnya yang seharusnya melaksanakan ulangan semester ganjil. Namun, tak ada peninjauan langsung dari pihak Dikbud Lobar. “Harapan kita sih kalau bisa ditingkatkan sekolahnya, karena mau bagaimana pun kalau sudah musim hujan pasti tergenang. Karena posisinya kan agak bawah dibanding jalan,” jelas Fahrurrozi.

Tak dapat dipungkirinya, keberlanjutan ulangan semester ganjil di sekolah itu sangat bergantung pada kondisi cuaca. “Tergantung kondisi, kalau besok (hari ini, Red) tidak ada hujan dan air kiriman, kita bisa masuk sekolah seperti biasa,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer