31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok TengahLoteng “Bertabur” Gedung Sekolah Rusak

Loteng “Bertabur” Gedung Sekolah Rusak

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Ada puluhan gedung sekolah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengalami kerusakan dan masih menunggu perbaikan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Loteng pun menerima laporan ada sekitar 86 lebih gedung sekolah yang rusak berat dan tidak layak digunakan di kabupaten tersebut.

Salah satu dari sekolah yang mengalami kerusakan bangunan adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kelambi di Kecamatan Praya Barat Daya. Kondisi bangunan sekolah itu sangat memperhatikan: atapnya banyak yang bolong dan plafonnya keropos sampai sebagainya ambruk.

Kepala SDN Kelambi, Indiprayitna mengatakan kondisi bangunan tersebut membuat para guru dan siswa tidak aman dan nyaman untuk melakukan proses belajar mengajar terlebih ketika musim hujan. “Kadang-kadang anak-anak tidak belajar kalau musim hujan, takut masuk karena atapnya bocor,” ujarnya, Rabu (30/8/2023).

Ia menuturkan, kondisi bangunan sekolah tersebut sangat memperhatikan dan membuat para siswa dan guru tidak nyaman. Sekolah itu juga telah mendapat renovasi pada tahun 2007 silam, tapi kerusakan yang ada terbilang masih butuh banyak penanganan. “Sudah direnovasi tahun 2007, tapi memang kondisinya sekarang ini tidak nyaman karena was-was saat mengajar,” ujarnya.

Indi pun menyebut pihaknya bersama operator sekolah sudah melaporkan kondisi bangunan tersebut kepada dinas terkait dan diinput ke dalam data pokok pendidikan (dapodik). “Sudah sering kami laporkan ke dinas tapi sampai saat ini memang tidak ada respon,” imbuhnya.

Pantauan Inside Lombok, para siswa di sekolah tersebut menikmati dan mendengarkan penjelasan dari ibu guru meski bangunan kelas tempat mereka belajar menunggu waktu ambruk.

Salah satu guru yang enggan disebutkan namanya mengatakan dengan kondisi bangunan sekolah tersebut banyak warga sekitar yang enggan mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di SDN Kelambi.”Selain ada banyak sekolah dan madrasah yang ada di dusun sebelah, menurut kami ada juga orang tua yang enggan menyekolahkan anaknya di sini,” katanya.

Menurutnya, jika bangunan sekolah tempat ia mengajar dilakukan renovasi maka ia mengusulkan menggunakan atap spandek saja. “Karena genteng yang sekarang digunakan ini tidak diganti, dulu pas renovasi itu kan itu tidak sesuai,” tandasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer