26.5 C
Mataram
Selasa, 21 Mei 2024
BerandaLombok TimurDikes Lotim Optimalkan Kerja Promkes

Dikes Lotim Optimalkan Kerja Promkes

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kehadiran aktivitas promosi kesehatan (promkes) di puskesmas menjadi bagian dari program pemerintah di bawah Kementrian Kesehatan langsung. Melihat pentingnya fungsi promkes, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur (Lotim), Pathurrahman mendorong tenaga promkes dioptimalkan di 35 puskesmas yang ada di 21 kecamatan di Lotim.

“Saat ini tenaga promkes sudah semua puskesmas punya, program-programnya sudah ada, dan untuk tahun ini kita telah mendorong pengoptimalan kerja promkes itu,” kata Pathur ketika dikonfirmasi awak media, Jumat (23/06).

Ia juga menuturkan bahwa strategi pengoptimalan promkes dimulai sejak dua tahun belakang dengan mencoba menggandeng peran media untuk mensosialisasikan promkes ke masyarakat. “Hal itu yang saat ini tengah kami lakukan di kabupaten dan itu memang terobosan kita sekarang adalah untuk mengoptimalkan promkes itu,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pathur juga menjelaskan bahwa saat ini di 35 puskesmas sudah berjalan program dari promkes yang ada. Namun diakui pula bahwa gaungnya itu masih sangat kurang.

- Advertisement -

Ia pun menggarisbawahi, suksesnya kerja promkes di puskesmas terlihat dari suksesnya program-program yang ada diterima oleh masyarakat, baik itu di tingkat remaja, lansia, hingga balita. “Jadi teman-teman di puskesmas seperti yang sering saya sampaikan di beberapa pertemuan, kita harus terus melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat, baik itu kepada sasaran lansia, remaja, hingga dengan balita,” tambahnya.

Keberadaan promkes dinilai penting, dikarenakan tenaga promkes ini bisa masuk di semua program. Di mana ke depannya model sosialisasi yang diterapkan itu dapat disesuaikan dengan audiens yang ada, dan itu disesuaikan dengan program prioritas masing-masing puskesmas.

“Promkes ini penting dan harus diketahui masyarakat, karena satu tindakan bisa dilakukan, atau perubahan perilaku bisa dilakukan manakala seseorang memiliki pengetahuan dan sikap, jadi pengetahuan dulu baru dia bersikap baru untuk melayani, bukan hanya di puskesmas saja kita melayani masyarakat tapi juga di luar puskesmas,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer