Lombok Timur (Inside Lombok) – Berbagai upaya dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur (Lotim) dalam mengentaskan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terutama sapi. Kini salah satu langkah yang dilakukannya yakni menggalakkan program Pengembangan Peternak Terpadu Desa (Pepadu Desa).
Dalam pemaksimalan program tersebut agar PMK dapat dientaskan, pihak Dikeswan Lotim telah melakukan kerja sama dengan seluruh desa yang ada sebagai bentuk kolaborasi.
Kabid Kesehatan Hewan Disnakeswan Lotim, Hultatang mengatakan penanganan PMK di kabupaten itu sejauh ini sudah efektif dan relatif penanganannya yang terbilang cepat.
Meski begitu, menurutnya perlu adanya penggalakan program lanjutan agar terjadi kinerja lebih baik dalam penanganan dan pengelolaan. “Kita inginkan adanya pengembangan dalam program ini, baik itu dalam penataan kandang maupun penanganan kesehatan hewan di setiap desa agar dapat cepat tertangani dengan baik,” ucapnya, Jumat (26/04/2024).
Program tersebut sendiri bertujuan untuk memberikan panduan atau edukasi tentang penataan dan pengelolaan hewan ternak dengan baik. Sehingga semuanya dapat dilakukan secara terencana dan terpadu dengan melibatkan pemerintah desa. “Kita juga sudah buatkan buku panduannya,” katanya.
Pepadu Desa diluncurkan sejak 2021 lalu, tetapi belum berjalan maksimal karena alasan anggaran. Karenanya perlu kolaborasi dengan semua pihak. Terkait PMK, lanjut Tatang, Kabupaten Lombok Timur belum bisa dikatakan bebas 100 persen. Sehingga perlu dilakukan vaksinasi lanjutan terhadap hewan ternak yang baru lahir. (den)
