21.5 C
Mataram
Selasa, 14 Mei 2024
BerandaMataramAntisipasi Pohon Tumbang, Pemkot Mataram akan Siapkan Alat Deteksi Kesehatan Pohon

Antisipasi Pohon Tumbang, Pemkot Mataram akan Siapkan Alat Deteksi Kesehatan Pohon

Mataram (Inside Lombok) – Pemkot Mataram dinilai sudah seharusnya memiliki alat pendeteksi kesehatan pohon, sehingga tidak hanya mengandalkan peralatan manual. Keberadaan alat tersebut nantinya bisa mengetahui kesehatan pohon dan mengantisipasi pohon tumbang.

Walikota Mataram, Mohan Roliskana mengaku telah menyetujui pengadaan alat pendeteksi tersebut. “Kita memang butuh alat penyeleksi kesehatan pohon,” katanya.

Mohan mengatakan, jika melihat kondisi pohon dari luar seperti baik-baik saja. Namun tidak menutup kemungkinan di dalam sudah keropos. Dengan adanya usulan tersebut direspon positif untuk mendeteksi kesehatan pohon. “Karena memang kalau dilihat dari luar, (pohonnya) terlihat baik-baik saja, tapi ternyata di dalam itu sangat keropos,” katanya.

Selama ini, antisipasi pohon tumbang biasanya melalui perantingan. Hanya saja upaya tidak begitu efektif karena ketika ada angin kencang pohon yang sudah perantingan kadang-kadang tetap tumbang. “Sekalipun kita melakukan perampingan tapi kadang-kadang tetap tumbang pada saat hujan dan angin,” ujarnya.

- Advertisement -

Alat pendeteksi kesehatan pohon dikenal dengan nama Picus Sonic Tomograph. Beberapa kota besar di Indonesia sudah memiliki alat ini. Harga alat tersebut sekitar Rp550 juta. “Kalau harganya saya pikir sebanding lah dengan tingkat kepentingan kita. Karena pohon-pohon ini besar semua di sini dan berada di jalur utama,” jelasnya.

Sedikit diulas tentang cara kerja alat pendeteksi pohon. Alat dipasang dan bekerja memeriksa kondisi bagian dalam pohon. Alat tersebut memanfaatkan pancaran gelombang suara melalui sensor yang dipasang di bagian kulit pohon. Alat tersebut kemudian bisa mendeteksi kesehatan pohon. Jika kondisinya sakit dan rawan, maka direkomendasikan untuk ditebang.

Pohon-pohon di Kota Mataram katanya tidak hanya bentuknya yang tinggi besar menjulang. Tetapi juga sudah berusia ratusan tahun dan perlu dicek kelayakan pohonnya. “Sudah ratusan tahun pohon kita ini sejak zaman Belanda di tanam. Bahkan sejak tahun 1.800-an itu sudah adam,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengatakan, pihaknya belum memiliki peralatan yang mengandalkan teknologi untuk memeriksa kondisi kesehatan pohon. Alat tersebut menurutnya sangat diperlukan dimiliki Kota Mataram. “Kita belum punya peralatan yang mengandalkan teknologi. Sekarang kita masih pakai car manual saja,” katanya.

Selain usulan pengadaan alat, DLH Kota Mataram juga masih menjajaki tim ahli pohon. Keberadaan tim ahli ini nantinya bisa membantu deteksi pohon yang ada di Kota Mataram. “Masih coba dijajaki, di mataram mungkin ada, atau mungkin dari pertanian UNRAM. Coba kami cari informasinya dulu,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer