24.5 C
Mataram
Minggu, 5 Mei 2024
BerandaMataramHati-Hati Kebakaran, 90 Persen Bangunan Kantor dan Toko di Mataram Belum Punya...

Hati-Hati Kebakaran, 90 Persen Bangunan Kantor dan Toko di Mataram Belum Punya APAR

Mataram (Inside Lombok) – Berdasarkan hasil survei tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Mataram, bangunan perkantoran, pertokoan hingga perumahan di Kota Mataram ternyata masih terbilang sedikit yang menyediakan alat pemadam api ringan (APAR). Padahal alat ini sangat dibutuhkan, terutama jika mengantisipasi kebakaran yang mungkin terjadi.

Penyediaan APAR juga diatur dalam undang-undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia NO:4/MEN/1980 yang menyebut setiap pemilik bangunan atau penguasa gedung wajib menyediakan APAR di tempatnya masing-masing.

“Di Kota Mataram ini hampir 90 persen tidak menyiapkan APAR. Kaluapun dipaksa, hanya timbul sudah kadaluarsa dan tidak sesuai dengan luas bangunan. Hanya sekadar menggugurkan kewajiban saja. Jadi ini yang menyebabkan kami kendala di lapangan,” ungkap Nanang Edward yang saat berita ini ditulis masih menjabat Kepala Bidang Penyuluhan Sarana dan Prasarana Damkar Kota Mataram, Kamis (19/10).

Menurutnya, setiap bangunan perkantoran, pertokoan bahkan kendaraan roda empat pun sudah seharusnya menyediakan APAR sebagai antisipasi kebakaran. Sayangnya, banyak masyarakat justru abai dengan edukasi diberikan.

- Advertisement -

“Jadi banyak masyarakat kita yang abai melihat antisipasi ini. Karena kebakaran ini kan hitungannya per detik. Kalua ada APAR ini kan bisa memadamkan dengan luasan 10 meter persegi,” katanya.

Diakui, dari Damkar Kota Mataram sendiri sudah mengedukasi masyarakat di setiap kelurahan dan kecamatan untuk masyarakat utamanya jangan membakar sampah. Karena di September 2023 lalu saja ada 12 kejadian pembakaran di lahan kosong. Begitu juga di Oktober ini ada 6 kali terjadi kebakaran lahan kosong karena banyak orang bakar sampah. Sehingga hampir merembet tetangga sekitar. Ada juga terjadi kebakaran di perumahan.

“Ada di bulan ini saja sudah 3 kali termasuk yang terakhir pertokoan di Karang Bedil. Penyebabnya, kemarin itu karena bocornya tabung gas, yang sebagian karena arus pendek. Makanya itu kita edukasi terus ke masyarakat,” jelasnya.

Pada musim kemarau panjang tahun ini saja sudah tercatat banyak terjadi kebakaran. Kebakaran yang terjadi pada musim kemarau tahun ini banyak terjadi di lahan kosong, lantaran masyarakat kerap kali membakar sampah. Tak hanya itu saja, ada juga kebakaran terjadi di pertokoan dan perumahan. Namun penyebabnya karena arus pendek listrik dan kebocoran tabung gas. Padahal masyarakat sudah diberikan edukasi terkait penyebab-penyebab kebakaran.

“Ya, karena selama ini masyarakat kurang memahami yang dianggap api itu adalah ada yang terlihat. Tapi ada yang tidak terlihat, tapi terbungkus seperti kabel. Sehingga mereka memasang sembarangan dan tidak sesuai SNI,” ujarnya.

Sementara itu, dari Damkar Kota Mataram sendiri jika terjadi kebakaran sangat sigap menghadapi panggilan masyarakat mencapai titik kebakaran. Bahkan pada kondisi kemarau panjang di tahun ini, pihaknya pun sudah pahama ketika musim kemarau seperti ini akan banyak terjadi kebakaran.

“Kebakaran dari pada lahan lahan kosong terutama, makanya kita selalu stay kan anggota kami itu rata rata 24-25 orang per hari,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer