Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram menetapkan status siaga darurat kekeringan. Penetapan status ini berdasarkan laporan warga di beberapa kelurahan yang mulai kesulitan air bersih dan irigasi pertanian.
“Produsen tahu tempe ini sangat membutuhkan air bersih. Mereka mengalami debit air yang kurang. Ini laporan masyarakat yang kita terima. Rumah tangga juga kekurangan air,” kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Irwan Rahadi, Senin (30/9) siang.
Ia mengatakan status siaga kekeringan ini diperkirakan hingga akhir tahun ini. “SK siaga darurat kekeringan ini sampai dengan akhir Desember kita kan tidak tahun cuaca ini. Kita tidak mau kecolongan,” ucapnya.
Dengan kondisi yang terjadi sambung Irwan, BPBD Kota Mataram mengusulkan untuk peningkatan status menjadi siaga darurat kekeringan. Dengan penetapan ini maka Pemkot Mataram akan mengambil langkah-langkah penanganan darurat. “Kita menyuplai persediaan air dimana masyarakat yang kekurangan,” katanya.
Ditegaskan, dengan status siaga darurat kekeringan ini penanganan yang dilakukan bisa lebih maksimal. Dimana, sebelumnya beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Mataram membantu penanganan kekeringan daerah-daerah di NTB.
“Selama ini ada permintaan beberapa dinas kita yang memback up daerah lain yang cukup kritis. Dengan kondisi ini kita naikkan dulu statusnya untuk mengambil langkah-langkah komprehensif,” katanya.
Di sisi lain, jika nanti musim hujan maka status siaga darurat kekeringan ini akan dicabut. Pemkot Mataram dalam hal ini BPBD Kota Mataram dan OPD terkait lainnya akan melakukan antisipasi potensi bencana yang bisa ditimbulkan. “Kita akan bersiap-siap dengan siaga bencana banjir dan sebagainya lagi,” katanya. (azm)