Mataram (Inside Lombok) – Challenge atau tantangan untuk melakukan sesuatu yang menarik kerap viral di media sosial. Media sosial selalu dijadikan sebagai jembatan dalam memperkenalkan tantangan-tantangan tersebut kepada warganet sehingga tertarik untuk berpatisipasi.
Baru ini, tagar Trash Challenge atau Trash Tag mulai tersebar luas di media sosial. Tren ini sangat menarik karena tantangan yang dilakukan justru akan membawa hasil positif bagi kesehatan lingkungan.
Trash Challenge itu sendiri merupakan suatu kegiatan untuk terjun langsung ke lapangan membersihkan tumpukan sampah yang berserakan di suatu lokasi yang kumuh.
Tantangan terebut ditujukan kepada siapapun yang tertarik terhadap gerakan ini. Selain itu, Trash Challenge dapat dilakukan di mana pun baik di pantai, hutan, maupun di daerah perumahan.
Tak sedikit masyarakat dari seluruh penjuru dunia mengikuti tantangan ini dengan tingkat antusiasme yang tinggi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Partisipan Trash Challenge tersebut akan memotret dua kondisi di suatu lokasi yang terdiri dari foto ketika area masih dipenuhi dengan sampah-sampah dan foto sesaat setelah dibersihkan sebagai bukti telah menjalankan tantangan tersebut.
Kemudian partisipan mengunggah foto-foto tersebut ke media sosial baik di twitter, instagram, facebook, maupun lainnya dengan mencantumkan tagar Trash Challenge atau Trash Tag.
Seperti yang dituliskan oleh akun Byron Roman melalui facebook, ia mengajak anak muda untuk mengikuti tantangan baru dengan memotret sebuah tempat kotor yang harus dibersihkan dan memotret kembali setelah membersihkannya.
Begitu pula dengan tulisan dari akun twitter @daavidcabrera_ yang memutuskan untuk memungut sampah di hari ulang tahunnya dan telah terisi sebanyak 4 kantong plastik.
Akun instagram resmi suatu Perguruan Tinggi di India, Tetso College @tetsocollege juga mengunggah foto sebelum dan sesudah Trash Challenge yang dilakukan oleh para murid di suatu pekarangan.
Seiring dengan meroketnya tren Trash Challenge ini mengingatkan kita akan persoalan sampah di Lombok yang masih belum sepenuhnya ditanggulangi. Tentunya masyarakat Lombok bisa mengikuti tren positif ini sekaligus berkontribusi dalam mengatasi permasalah sampah.
