27.5 C
Mataram
Kamis, 2 Mei 2024
BerandaOlahragaBentuk Dukungan, OPD Diminta Kunjungi Atlet Selama Pelatda

Bentuk Dukungan, OPD Diminta Kunjungi Atlet Selama Pelatda

Mataram (Inside Lombok) – Guna mempersiapkan para atlet untuk bertanding di PON Aceh-Sumut 2024 ini, Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi meminta kepada semua ODP untuk memantau perkembangan atlet, terutama selama pemusatan latihan daerah (pelatda) berlangsung.

Gita menilai pelatda sebagai bagian dari persiapan yang cukup serius untuk mengikuti PON tahun ini. Karena Pemprov NTB menargetkan bisa mendapatkan 20 medali emas dan berada pada peringkat ketujuh secara nasional.

“Kita mengawali langkah yang lebih serius lagi untuk menyongsong raihan target prestasi medali PON 2024 Medan-Aceh,” katanya, Jumat (12/1) siang.

Dicontohkan, di PON Papua 2021 lalu, NTB berada pada peringkat kesembilan, sehingga tahun ini diharapkan lebih baik. Lewat persiapan yang cukup maksimal, pada PON 2028 mendatang Provinsi NTB bisa berada pada peringkat kelima secara nasional.

- Advertisement -

“Targetnya 2024 ini bisa berada pada posisi ketujuh, dan nanti puncaknya ketika kita menjadi tuan rumah tahun 2028 bersama NTT dan bisa berada pada posisi peringkat kelima nasional,” katanya.

Semua persiapan di daerah sebelum event empat tahunan tersebut berlangsung harus dimaksimalkan. Untuk bisa mewujudkan target-target tersebut, Miq Gita sapaan akrabnya meminta keterlibatan semua pihak. “Ini tugas kita semua bukan hanya para atlet,” katanya.

Selain itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB meminta agar membuat jadwal OPD berkunjung ke para atlet selama Pelatda. Kunjungan dari para OPD tidak hanya melihat kondisi pelatih dan atlet melainkan memberikan support.

“Nanti ada jadwal kunjungan ke para atlet. Itu yang kita harapkan. Jadi sembilan bulan ini bukan dari penjara tetapi disebuat enjoy dan bisa membawa nama baik daerah,” katanya. Gita pun meminta KONI NTB agar selama pelatda juga harus ada kegiatan healing kepada para atlet.

Dengan begitu, pelatda yang digelar selama delapan bulan bukan hanya fokus pada kemampuan tetapi juga mental para atlet. “Supaya ada keseimbangan emosionalnya tetap terjaga. Dan mereka mengikuti pelatihan ini sebagai sebuah kebutuhan bukan keterpaksaan,” katanya.

Jika ada keseimbangan antara latihan dan healing, Gita memastikan akan bisa menorehkan prestasi yang membanggakan. “Kalau itu terjadi prestasi terbaik insya allah bisa diraih,” ucapnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer