Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah telah menetapkan masa transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi. Kondisi itu menjadi angin segar bagi industri pariwisata, tak terkecuali di NTB. Bahkan pada masa liburan tahun ini peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke NTB khususnya Pulau Lombok disebut mencapai 100 persen.
Ketua ASTINDO NTB, Sahlan M Saleh menerangkan kunjungan wisatawan itu utamanya didominasi wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara (wisman) juga mengalami peningkatan sekitar 60 persen. Artinya, pariwisata di NTB saat ini tengah ramai.
Menurutnya, peningkatan kunjungan wisatawan itu antara lain karena dampak berubahnya status pandemi Covid-19 menjadi endemi yang ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu. “Ini suatu kegembiraan oleh masyarakat karena bebas bepergian ke mana saja tidak dipenuhi syarat-syarat penerbangan dan berpergian,” jelas Sahlan, Selasa (11/7).
Pihaknya pun mengaku telah menyiapkan banyak kegiatan untuk mengisi masa peralihan itu. “Pandemi jadi endemi menjadi suatu berita gembira bagi kita selaku pariwisata,” ujarnya.
Persiapan kebangikan sektor pariwisata ini pun diakui telah dimulai sejak pandemi lalu. Di mana para pelaku industri pariwisata telah melakukan berbagai macam promosi untuk menggaet wisatawan. Termasuk dengan melakukan roadshow ke sejumlah daerah untuk mendukung sektor pariwisata tetap bergerak.
“Promosi dan roadshow ke kota-kota untuk mendukung pariwisata kita, salah satunya ikuti job fair di Jakarta,” tuturnya. Tak hanya itu, Astindo juga telah menggelar kegiatan travel mart menyambut masa transisi pandemi menjadi endemik. Di mana kegiatan itu sebagai bagian promosi pariwisata NTB pasca pandemi Covid-19.
“Dari 1-3 Juli kita melakukan kegiatan mandalika travel mart untuk memperjuangkan dan mempromosikan kembali pariwisata ini,” ucapnya. Untuk itu diharapkan dengan status endemi ini, kunjungan wisatawan ke Lombok atau NTB meningkat. Sehingga mampu membangkitakan pariwisata yang telah lama terpuruk pasca pandemi Covid-19. “Mudah-mudahan ini menjadi awal teman-teman industri pariwisata memulai kembali usaha mereka. Karena sekarang kondisinya jauh lebih baik,” imbuhnya. (dpi)
