26.5 C
Mataram
Sabtu, 4 Mei 2024
BerandaPariwisataTahun Depan Pariwisata NTB Harus Punya Skema Promosi Lebih Baik

Tahun Depan Pariwisata NTB Harus Punya Skema Promosi Lebih Baik

Mataram (Inside Lombok) – Pariwisata di NTB pasca pandemi Covid-19 berangsur-angsur membaik. Mulai terlihat ada peningkatan kunjungan wisatawan, dan beberapa event sepanjang 2023 sukses digelar, baik event dalam daerah, nasional maupun internasional. Namun masih ada beberapa evaluasi perlu dilakukan agar memajukan pariwisata tahun depan, termasuk dengan menyiapkan skema promosi lebih baik.

Ketua DPD Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB, Lalu Kusnawan mengatakan saat ini sekitar 60-70 persen wisatawan NTB merupakan lungsuran wisatawan dari Bali, khususnya untuk wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Lombok. Baik itu melalui kapal ferry, fast boat, maupun pesawat.

Pihaknya mencatat untuk kunjungan di November 2023 ini pun mulai menurun, karena masa liburan sudah selesai di Eropa. Namun melihat tren kunjungan masih bagus. Bahkan untuk di Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) di Lombok Utara saja sebagai salah satu destinasi wisata andalan di NTB sudah 50 persen pemesanan kamar hotel untuk periode November.

“Kenapa saya lihat Tiga Gili? karena untuk wisman memang sumbernya semua dari Tiga Gili, hampir sebagian besar, hampir 90 persen lebih. Apa yang harus dipersiapkan? Menurut saya coba kita buat skema bagaimana membawa tamu di Tiga Gili untuk mengunjungi lokasi lain yang ada di Lombok. Baik itu Lombok Barat, Lombok Tengah bahkan Sumbawa,” jelas Kusnawan, Selasa (14/11).

- Advertisement -

Belum lama ini, dikatakan Kusnawan, pihaknya sudah pernah mencoba memperkenalkan wisata hiu paus di Sumbawa kepada sepasang wisman Rusia untuk menjadi bagian dari rencana liburan. Atas rekomendasi tersebut, pasangan wisman itu datang mengunjungi tempat wisata hiu paus.

“Jadi diupayakan interkoneksinya antara semua stakeholder, baik itu pemerintah maupun asosiasi, dalam hal ini pemerintah adalah Dinas Pariwisata,” katanya. Kemudian, bagaimana NTB tidak terlena dan terlalu euforia dengan apa yang sudah dapatkan. Seperti gelaran event MotoGP beberapa waktu lalu digelar, memang itu menjadi salah satu promosi pariwisata yang bisa dilakukan menggaet wisatawan. Namun harus dimanfaatkan peluangnya agar pariwisata di NTB semakin membaik kedepannya.

“Sekarang di setiap kegiatan, apapun itu tidak mungkin tidak ada efek negatifnya ini yang harus kita perbaiki. Kalau dari sisi saya kenyaman, keamanan tamu dan safety security yang penting. Sebagai salah satu contoh bagaimana menjamin transportasi yang aman, menjamin informasi yang jelas clear bagi semua wisatawan kalau dia berkunjung ke daerah lain di NTB,” lanjutnya.

Lebih lanjut, tentunya ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua stakeholder terkait. Jangan sampai wisatawan hanya berkunjung sampai di Gili saja kemudian kembali Bali, tanpa mengunjungi tempat wisata lain di Lombok dan Sumbawa.

“Jadi pasca MotoGP perlu dipertimbangkan bagaimana caranya tamu-tamu yang sudah ada saat ini bisa ke tempat lain dan menambah long of stay tamu. Makanya kita buat skemanya, teknisnya seperti apa. Jangan sampai antara promosi dengan pelaksanaannya itu tidak nyambung. Perlu persiapan dari sekarang bagaimana menghadapi tahun depan,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer