Lombok Barat (Inside Lombok) -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat (Lobar) akan mengevaluasi pemberian izin belajar tatap muka bagi 11 sekolah di Lobar.
Pasalnya, dibolehkannya ke 11 sekolah tersebut untuk tetap masuk menuai pro dan kontra setelah Dikbud mengeluarkan Surat Edaran (SE) supaya semua sekolah yang ada di Lobar kembali melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR).
“Itu akan tetap kita evaluasi untuk satu minggu ini. Karena kita harus melihat bagaimana perkembangan kasus Covid-19 di daerah” kata Kadis Dikbud Lobar, H. Nasrun, Selasa (27/07/2021).
Ia mengaku pemberian izin 11 sekolah ini untuk tetap melaksanakan belajar tatap muka lantaran dari hasil verifikasi dan evaluasi yang dilakukan pihaknya, bahwa ke 11 sekolah ini telah siap sarana dan prasarana sesuai standar Protokol Kesehatan (Prokes).
Selain itu, sekolah tersebut juga tetap menerapkan Prokes dengan ketat selama belajar tatap muka beberapa minggu ini.
“Kita berikan izin dan kesempatan karena 11 sekolah ini sudah lulus verifikasi. Dan kita tetap berikan izin kepada 11 sekolah ini juga atas dasar pertimbangan orang-orang” akunya.
Namun, Nasrun menyebut, tidak menutup kemungkinan juga bila terjadi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Maka 11 sekolah ini pun bisa ditutup sementara.
“Yang kami cabut izinnya itu semua sekolah yang baru dapat izin belakangan. Karena kondisi Lobar yang zona merah, jadi sekolah di luar yang 11 ini belum kami rekomendasikan untuk PTM dulu,” beber dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lobar, Hj. Nurul Adha pun menyarankan supaya Pemda Lobar seharusnya jeli melihat kondisi kasus Covid-19 saat ini. Sehingga ia menyarankan supaya Dikbud mengeluarkan kebijakan agar semua sekolah di Lobar lebih baik melaksanakan BDR.
“Jangan sampai di Lobar ada klaster baru dari sekolah yang dipaksakan untuk tetap buka ini,” tandas Adha.
Kondisi Lobar yang saat ini zona merah dinilainya memang lebih baik untuk menerapkan BDR. Sesuai dengan instruksi pemerintah pusat.